(BUDAYAKAN VOTE SEBELUM BACA)
⚠️Young Adult 17+⚠️
Bermula ketika seorang gadis remaja bernama Arkeyna Putri Stewart pindah dan menetap di New York bersama sang Ayah. Baru hari pertama di kota tersebut, Arkeyna harus berhadapan dengan pria misterius...
Ayok VOTE sebelum membaca✨ Tinggalkan komentar sebanyak mungkin✨
• • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jika aku analogikan semua ini, posisinya sangat krusial di hatiku. Dia berkamuflase dengan baik dalam menarik semua perhatianku. - Arkeyna -
Song : I'm in Love With You by Kina
Arkeyna POV
Sudah mendekati seminggu aku tidak melihat Matthew ketika di sekolah. Ternyata Matthew benar-benar pergi jauh dariku. Dia menghilang. Tetapi, kehidupanku tetap berjalan semestinya. Aku tetap menjalani kewajiban sebagai seorang murid.
Hampir seminggu tanpa Matthew, aku tahu betul rasanya kehilangan. Kehilangan sosoknya yang selalu menemani hari-hariku.
Aku rindu membalas tatapan tajamnya, aku rindu dengan keras kepalanya, dan aku rindu mendengar umpatan kasarnya.
Hingga tiba hari Jumat, hari dimana rata-rata murid senangi karena besoknya weekend.
Aku mulai berjalan bersama Angelina menuju parkiran. Hari ini, aku akan menginap di rumah Angelina. Tetapi, aku harus mengambil beberapa pakaian terlebih dahulu di rumah Mrs. Courtney.
Semalam, aku telah minta izin pada Mrs. Courtney kalau aku ingin menginap di rumah sahabatku, Angelina. Beliau menyetujuinya, bahkan beliau menyuruhku untuk pergi menghabiskan waktu malam seperti remaja disini.
Mrs. Courtney sangat baik dan gaul. Beliau berbeda dengan Ayah yang over protektif pada diriku.
Aku dan Angelina segera bergegas menuju rumah Mrs. Courtney sebelum jalanan kota semakin macet karena jam pulang pekerja kantor.
🍁🍁🍁
Collins House 17.00 (GMT-5)
Aku dan Angelina telah sampai di rumah keluarga Angelina. Rumahnya tampak besar dengan halaman yang cukup luas.
Aku mengikuti Angelina masuk ke dalam rumahnya. Ibu Angelina sedang berada di India sejak dua hari yang lalu, sehingga hanya ada Angelina dan Ayahnya saja di rumah.
Angelina juga sudah meminta izin pada Ayahnya kalau aku akan menginap di rumah mereka.
Aku mengikuti Angelina masuk ke dalam kamarnya. Kamarnya tampak rapih untuk seorang pemberontak sepertinya.
"Jadi kita akan nonton sepanjang malam?" tanya Angelina semangat.
"Boleh, kau ingin nonton film apa?" tanyaku balik.
"Aku ingin drive incinema saja," jawab Angelina.
"Kenapa kita tidak bangun tenda kecil seperti dulu saat kau menginap di rumahku?" tanyaku kembali.
