Sakha mengernyit, “Apa syaratnya?”

“Udah ngerti syarat syaratan ya sekarang anaknya Mama Tita,” dengan jahil Tita menarik hidung Kiara pelan.

“Kia mau Papa harus telpon tante Reyna sama om Bryan sekarang juga!” seru Kiara sedikit memaksa.

“Sayang tapi ini ud—” ucapan Tita terpotong karena Sakha menyuruh berhenti. Tita manut saja dan langsung diam.

“Okey, tapi sehabis telponan Kia harus bobo ya sayang?” usul Sakha menambahkan tawaran Kiara.

Kiara manggut-manggut dengan kedua bola mata sedikit berbinar. “Kia setuju!”

“Ayok Pah,” beo Kiara. “Video call aja.”

“Iya sayang.”

Tanpa berlama-lama lagi Sakha meraih ponselnya yang sempat ditaruh di meja kemudian mencari nomor Reyna di sana. Setelah menemukan, dengan cepat Sakha meng-klik panggilan video dengan adiknya yang jauh disana.

Hampir 30 detik menunggu akhirnya sambungan telepon berhasil terhubung.

🍀🍀🍀

Di tempat lain. Reyna tengah merapikan piring kotor dan gelas kotor lalu mencucinya karena acara makan malam dadakan mereka telah usai sejak 5 menit yang lalu.

Selama Reyna mencuci piring, Reyhan sedikit bersantai duduk di sofa sambil menonton TV. Baru beberapa piring tercuci, suara berisik terdengar dari arah meja makan.

Ternyata suara itu berasal dari benda pipih yang diletakkan di atas meja.

“Hp kamu bunyi, Reyn. ” teriak Reyhan yang fokus pada layar TV.

“Tolong angkat telpon nya, boleh?” pinta Reyna memohon.

“Iya boleh.”

Reyhan beranjak dari sofa di ruang tengah kemudian kembali ke dapur dan meraih ponsel Reyna yang masih berbunyi.

“Siapa yang telpon?” tanya Reyna, melirik Reyhan yang sudah memegang ponselnya.

Reyhan mengarahkan layar ponsel ke Reyna. “Ini panggilan video dari Kak Sakha.”

Reyna mengernyit, “Lho tumben? Angkat aja Rey, tolong ya.”

Cowok itu manggut-manggut lalu menggeser tombol hijau di layar. Detik berikutnya panggilan video alias video call sudah tersambung. Dilayar ponsel, muncul lah wajah Sakha memenuhi layar.

“Eh adik ipar, kok bisa kamu yang angkat? Reyna nya kemana?” kata Sakha begitu melihat yang mengangkat panggilan bukanlah adik kandungnya, melainkan adik iparnya.

Reyhan menatap Reyna sebentar yang masih asyik mencuci piring. “Ada Kak lagi cuci piring.”

“Oh iya tumben video call malem-malem. Ada apa nih?” tanya Reyhan penasaran.

“Papa itu suara Om Rey ya?” tanya seseorang pada Sakha yang bersuara imut di seberang sana.

Sakha mengangguk dan menjawab. “Iya Kia sayang, ini Om Rey nya kamu.”

Reyhan tersenyum simpul mendengar suara Kiara yang sudah hampir satu bulan lamanya tidak ia dengar.

Sepertinya ponsel disana diambil oleh gadis itu yang membuat semua layar sekarang adalah wajah Kiara.

“Halo Om Rey nya Kia,” sapa Kiara antusiasme.

“Hai juga gadis manis.” sapa Reyhan balik. “Kia apa kabar, hm?” tanyanya.

Reyna AprilliaWhere stories live. Discover now