Teman

13 1 0
                                    

dalam hidup.. hal ini pasti selalu ada, iya teman. 

sejak kecil, sampai diusia yang sudah menginjak masa kepala dua, sudah begitu banyak orang yang kulabeli dengan teman. tak ada satupun dari mereka yang memiliki karakteristik sama, sungguh besar kuasa tuhan akan hal itu.

kali ini, aku akan bercerita sejenak mengenai berbagai macam teman yang pernah kutemui, bukan ingin membandingkan.. hanya saja, sampai detik ini, aku masih belum menemukan dia yang bisa ku beri nama teman dengan layak.

setiap manusia, tentunya berbeda ciri khasnya, tak ada yang sama, walaupun ia kembar sekalipun.

pernah ngga punya teman yang apa-apa bilang ke kita, selalu minta bantuan, dan kita pasti bantu sebisanya. tapi menghilang saat kita meminta bantuannya

pernah ngga jumpa sama teman yang kalau di depan kita baik baanget, taunya di belakang kita dia malah ngomongin kita dengan teman lainnya.

atau teman yang solid, dan saling paham, tapi ngga rela kalau kita dekat sama teman yang lain?

pasti banyak jenis teman lainnya yang masih belum kutemui.

kali ini, ada 3 orang yang akan masuk kedalam part teman ini, jika kamu membaca, dan merasa dalam cerita ini persis sama denganmu.. percayalah itu bukan dirimu.

teman pertama yang akan diungkap adalah seorang wanita, tentu saja baik hati dan entah kenapa terlalu murah akan hal yang sangat sulit untukku, hingga saat ini kami tentunya masih berkabar satu sama lain, walaupun berjauhan jarak, dan entah kapan bisa bersua lagi, tapi aku sungguh bersyukur karena tuhan mempertemukanku dengan dia.

tak banyak hal spesial yang kami lalui bersama, hanya saja aku menyadari ada hal istimewa antara hubungan pertemanan kami, lucu bukan.. hingga saat ini kami masih membahas impian, dan tentunya berbagi kata-kata semangat satu sama lain. waaa... sungguh aku rindu masa itu.

teman kedua, seorang wanita cerdas, yang entah kenapa sejak awal bertemu dulu ia menerapkan banyak hal dan membangun jembatan pembatas denganku. semua ia hargai dengan materi dan entah kenapa aku masih mau menjalin pertemanan dengannya. bukan tak pernah bertengkar dan saling marah, tapi aku hanya menjalani apa yang sudah ku awali sebelumnya. 

teman ketiga.. entahlah aku tak paham dan tentunya juga ia tak pernah memahamiku.. tapi kami masih saling bertemu dan menjalin pertemanan.. mungkin memang sudah sifatku yang lebih banyak mendengar.. tapi dulu aku sempat berkata begini pada seseorang, pertemanan kita itu persis seperti hubungan manusia dengan tong sampah.. ia tak menjawab dan hanya diam. kenapa aku berkata demikian? karena saat ia ingin menceritakan semua keluh kesahnya.. dia datang padaku, kemudian ia berjam-jam bercerita, lalu pergi setelah ia membuang semua sedihnya.

Ya, akulah tong sampahnya.

aku tak menuntut teman yang royal menghabiskan uangnya untukku, aku tak butuh teman yang selalu mengadakan pesta. ataupun teman yang selalu memberikan kado dan hadiah. aku juga tak butuh teman yang harus menghabiskan 24 jam waktunya bersamaku. 

tapi menurut mereka, itulah yang aku mau.

memahami bukan berarti dirimu tau akan diri orang lain sepenuhnya, memahami itu adalah bentuk dan cara yang dirimu tunjukkan kepada orang yang ingin kamu pahami.

masih banyak yang diam saat diminta bantuan, dan alhasil orang yang meminta bantuan tadi pun hanya ikut diam, dan hilanglah mereka bersama waktu.

semakin lama, semakin aku sadari bahwa mereka yang kuanggap dekat itu, tak sepenuhnya dekat denganku.

mereka yang ada untukku, tak semuanya dari mereka ikhlas bersamaku.

sehingga terkadang aku menjadi serakah dan tak tau diri.. memaksakan diri, lalu jatuh sendiri.

dalam hidup kita tau istilah give and take, memberi dan menerima.. semua orang tau itu..

tapi masih banyak diantara mereka yang menganggap pemberian waktu dan tempat itu tak  lebih berharga dari pemberian materi seperti barang dan uang.

pemberian materi itu jauh lebih dihargai, dan hal lainnya tak pernah dianggap sama sekali.

sebelumnya maaf sekali, aku belum sampai pada masa yang bisa saling berbagi materi denganmu, dan maaf juga jika aku selalu membebani mu..

titik terang dari seorang teman, belum ada.

belum ada titik terang dari seorang teman.. aku jujur padamu, dan aku jujur dengan diriku sendiri, aku masih mencari titik terang dari seorang teman itu, tapi aku terlalu lelah untuk kembali memulai perkenalan dan memulai kembali kisah awal yang terkadang sudah tertebak alurnya bagiku. akupun terlalu lelah untuk memperbaiki hal yang sudah berlangsung dan yang akan kuhadapi

membosankan.

banyak titik terang lain yang bisa ku temukan, aku terlalu lelah dan terlalu malas untuk memperbaiki sebuah titik terang, aku takut jika titik itu lelah dan akhirnya bagian itu gelap dan kosong, aku juga takut jika titik itu terlalu terang dan mengalahkan tempat lainnya

05251129221287

Titik Terangजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें