41

234 31 0
                                    

*Flasback

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

*Flasback...*

Dongmin dan Seolhyun masih di Rumah mereka yang ada di Amerika, Dongmin sedang menelfon seseorang.

"Halo?"

"Iya, berikan telfonnya pada dia"

'......."

"Halo"

"Hi Appa, bagaimana kabarmu?"

"biasa saja.."

"aku masih di amerika, belum bisa pulang korea"

"Siapa juga peduli? Kau sudah disitu 1 tahun"

".............."

"dongmin, sebelum aku mati aku ingin melihat cucuku.."

"ehm..'

"ckk, kau orang tua yang tak bertanggung jawab! Cucuku hilang, kau diam-diam saja  Anak apa kau??"

sungguh mendengar ini buat Dongmin naik darah. Iya membenci ayahnya. Setelah menelfon Seolhyun datang menghampiri dongmin "Ada apa?" Tanya Seolhyun

"tidak.." Bohong Dongmin

*Flashback*

Sekarang pria itu-pun sudah tak ada, Tentu menurut dongmin buang waktu untuk mencari Hana karena dia, Tapi si Licik Dongmin itu merencana sesuatu agar ia bisa mendapatkan harta ayahnya. Menurutnya ayahnya itu pelit, Kalau mau minta sesuatu tidak pasti dikasih, Tapi jika ada keinginan ayah-nya itu nomor satu.

Sekarang tak mungkin Dongmin menggembalikan Hana pada Taehyung, meski Dongmin sebagai orang tua kandung Hana tetap saja Dongmin tidak mau hidup repot. Tapi untung saja dia masih dendam pada Taehyung, apakah rencana selanjutnya?

"Halo?"

"Pak tolong siapkan peti besok"

"Baik Tuan"

Dongmin pun menutup Telfonnya, ia pun mengontak seseorang. Ya.... Siapa tau siapa

Temui Aku besok di kantormu, aku akan membawa Hana bersamaku jadi ini pertemuan Terakhirmu. Aku memberi kau kesempatan.

☻︎☻︎☻︎☻︎☻︎

Seolhyun pun sekarang sudah ada di hotel, meskipun punya Rumah di Amerika seolhyun menginap di hotel dengan alasan Rumah tersebut belum dirapi, Ia sekarang sedang memakai bathrope-nya dan meyandar di sandaran kasur, mengecheck ponselnya, pesan-pesan dari Temannya dan dongmin. Ia melihat bahwa dongmin belum menelfonnya atau mengabarinya, Ia pun mencoba menelfon Dongmin tapi sayang tak di jawab.

"Ckk, Kemana sih si Pria ini?"

Menelfonnya satu kali lagi tapi tetap saja tak diangakat.

Bae Irene..., Wanita itu sedang ada di meja makan, ia tadi kelaparan tapi sayangnya bahan makanannya tak terlalu lengkap tapi jangan khawatir Di setiap dapur manapun pasti punya ramen, Maka dia mulai merebus air panas, dan memasukkan mie, menunggu sampai siap dan juga jangan lupa untuk telur setengah mentah.

My Only Happiness ||Vrene  [SLOW UPDATE]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt