Prolog

2K 162 32
                                    

"Halo, Hubby

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Halo, Hubby."

"Halo, Wife. Sudah makan?"

"Sudah. Kamu?"

"Aku juga sudah makan."

Pembicaraan melalui telepon itu sesaat berhenti. Ada perasaan gelisah yang menguasai hati Langit.

"Wife?"

"Iya? Apa?" sahut Senja sangat lembut.

"Aku mencintaimu."

"Aku juga mencintaimu. Sangat-sangat mencintaimu."

"Tunggu aku pulang, ya? Nanti aku cerita banyak hal."

"Iya, Hubby. Aku tunggu kamu pulang."

"Kamu jaga diri baik-baik, ya?"

"Iya. Kamu juga hati-hati."

"Ya dah, aku mau flight ke Pontianak."

"Iya, Hubby. Jangan lupa makan dan salat."

"Iya. Doakan aku, ya?"

"Pasti aku selalu mendoakanmu. I love you, Hubby."

"I love you too, Wife. Aku pengin cepet pulang dan meluk kamu."

Hati Senja menghangat mendengar keinginan suaminya. Bibirnya tersenyum lebar.

"Iya, Hubby. Nanti aku akan meluk kamu terus."

"Ya dah, ya? Assalamu 'alaikum."

"Wa 'alaikums-salam."

Air mata Senja menetes deras mengingat perbincangan terakhir dengan sang suami sebelum tragedi itu terjadi. Senja duduk di balkon kamar, melamun sendiri, dan air matanya tak bisa dibendung. Tiba-tiba tangisnya terisak, menyesakkan dada.

"Hubby, aku rindu," ucap Senja di tengah tangisnya.

Tuhan, kenapa Engkau tega memisahkan kedua insan yang sudah saling mencintai dan saling membutuhkan seperti mereka? Hukuman apa yang sedang Engkau berikan kepada Langit dan Senja? Apakah Langit dan Senja tak pantas untuk bersatu?

Tuhan, kenapa Engkau tega memisahkan kedua insan yang sudah saling mencintai dan saling membutuhkan seperti mereka? Hukuman apa yang sedang Engkau berikan kepada Langit dan Senja? Apakah Langit dan Senja tak pantas untuk bersatu?

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Jujur, saat aku ngetik prolog ini, aku menangis. Aku bisa merasakan mereka yang kehilangan di tragedi Lion Air pada Senin, 29 Oktober 2018 dan Sriwijaya pada 9 Januari 2021.

Konsep cerita ini sudah ada sejak 2018 akhir, sekitar bulan November. Sempat diskusi sama beberapa teman pilot, sempat ragu juga mau mengeluarkan cerita ini.

Takut ada salah satu keluarga mereka membaca dan malah mengingatkan hal buruk itu.

Namun, aku di sini ingin menyampaikan beberapa hal. Tidak hanya soal cinta, tapi kehidupan pilot. Dari sini kita akan belajar banyak hal.

Ambil hikmahnya. Buang negatifnya.
Terima kasih teman-teman atas dukungannya. Makasih untuk vote dan komentarnya.

Sudah siap pusing dengan istilah penerbangan?

AVIATION IS JUST A LOVE STORY (Airman punya segudang cerita)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt