"CAKEP!" balas seluruh manusia yang ada disana.
"SERANG!!!"
Semua orang langsung berlari mencari lawan masing masing, decitan sepatu dan hantaman pukulan kini mendominasi. Paluska membawa seluruh anggotanya yang berisikan 200 orang, sedangkan Zervanos hanya membawa 50 anggota yang sedang berada dimarkas saat itu.
Cakra tersenyum. memaju mundurkan telunjuknya untuk mengintruksi Alaska agar maju kehadapannya.
SRET
Alaska memutarkan celurit itu dibawah leher Cakra, itu terlalu mudah ditebak, dengan cepat lelaki itu melengkungkan tubuhnya kebawah.
BUGH
Cakra menendang kakinya ke depan, sehingga mengenai perut Alaska dan langsung tersungkur.
Lelaki itu langsung bangkit, memutar mutar celurit-nya ditangan sebelah kiri. Cakra tersenyum, matanya memincing, sedetik kemudian ia mengeluarkan smirk adalannya.
Cakra memutar mutarkan langkahnya, melakukan jig-jag untuk mematahkan lawannya.
SRET
GREP
Layangan celurit itu melenceng, ia memutar badannya dan langsung mengambil tangan kiri Alaska, memutarnya sampe terkilir. Tak sampai disana, sedetik kemudian ia langsung membanting tubuh itu pada pembatasan trotoar.
KRAK
"ARGHH!"
Anak anak Paluska serempak mengelilingi Cakra, terdapat 20 orang yang kini sedang membuat lingkaran.
Cakra lagi lagi tersenyum, mengeratkan bandananya dan langsung melayani semua orang yang menghampiri dirinya.
BUGH
Ia memukul lawannya dengan sekali hantaman. Cairan merah pun mulai mengalir deras dari arah hidungnya.
Matanya menyipit kesamping, dengan cepat ia membalikkan badannya dan langsung menendang dua orang dibelakangnya.
Lelaki itu menghentakan kakinya dibelakang, tepat sasaran. Musuhnya langsung tersungkur ditempar.
Alaska bangkit kembali, memegang punggungnya yang terasa sangat nyeri. Membungkukan tubuhnya kebawah, berniat mengambil celurit-nya kembali.
PRANG
Cakra menendang celurit itu dengan kakinya, membuat benda itu langsung terjauh dari jangkauan Alaska.
Mata Alaska berapi-api, tangannya terkepal kuat. "BERANINYA LO!"
Lelaki itu berlari, kemudian langsung mengayunkan pukulan kearah pipi Cakra, tangannya tertahan. Lagi lagi Cakra menampilkan senyum miringnya.
"Gak usah terlalu bersemangat, kita cuma main main."
KRAK
Cakra memelintirkan tangannya kembali, Alaska menggaduh, meminta salah satu temannya untuk menolongnya.
BUGH
YOU ARE READING
Cakrawala |REVISI|
Teen FictionIni kisah Cakrawala Pranadipta, manusia yang tak suka bercerita. Sedikit menggeser egonya, ia akan memulai berbagi tentang banyak penyesalannya. Sesal itu langka baginya, darah kotor sudah banyak yang tumpah diatas tangannya. Ia tidak menyesal, kare...
16. Tawuran
Start from the beginning