23

869 112 14
                                    

Sabtu, 09 Maret 2024

Jam 11 siang WIB. Kemarin gak update karena lupa Guys

🍋🍋

Selamat membaca✨💕

Ruangan petak persegi empat itu tampak tersusun dengan rapi karena dua perempuan yang tinggal di dalamnya sangat menyukai kebersihan dan kerapian. Walau ukurannya kecil dan banyak sekali barang di dalamnya, tetapi jika pandai menyusunnya maka akan nyaman dilihat mata.

Wanita berkepala empat di sana tengah menyibukkan diri di dapur. Tak lupa mengenakan celemek sebagai pelindung baju agar tak kotor. Di tangannya terdapat beberapa adonan.

Sementara di hadapannya berdiri ponsel layar sentuh yang disandarkan pada dinding. Layar itu menampilkan sosok wanita cantik, kakak kandung dari almarhum suaminya.

"Itu adonannya sekecil itu gak salah??" Di seberang sana Azka berkomentar.

Vina mengangguk mantap. "Ini bakalan ngembang gede tau. Adonannya cukup seupil gini aja."

"Kalo gak salah itu gak pakai baking powder 'kan? Emang bisa ngembang?" tanya Azka sangat heran.

Sementara Vina hanya tersenyum tipis mendengarnya. Lihat saja nanti ketika digoreng ukurannya akan berubah menjadi jumbo.

Hari ini seperti biasa Vina melakukan rutinitas membuat kue. Berhubung kakak iparnya itu minta diajari cara membuat telur gabus, lebih baik Vina membuat itu saja untuk ide jualan hari ini. Lebih tahan lama ketimbang kue basah yang biasanya ia buat.

Beruntung Azka memiliki suami yang pekerjaannya sangat bagus. Dapat dibilang keluarga mereka adalah yang terkaya di keluarga besar mereka. Azka tak perlu repot mengurusi pekerjaan rumah karena sudah ada yang mengerjakan itu. Namun, biasalah jika ibu-ibu sedang gabut pasti ingin masak ini itu dan mengolah dapur untuk membuat hal yang macam-macam.

"Mas Abian belum pulang ngantor, Mbak?"

"Belum nih. Biasanya rada sore sih," jawab Azka di seberang sana ketika Vina menanyakan kabar suaminya itu.

Wanita itu memperhatikan dengan penuh seksama apa yang dilakukan oleh adik iparnya itu. Seolah berniat sekali untuk merekam semuanya dalam memori dan tak boleh ada yang terlupakan satu pun. Sepele mengerjakannya tapi dibalik itu butuh ingatan yang kuat juga. Pasalnya Azka pernah mencoba membuat sarang semut sesuai yang diajarkan Vina, tetapi hasilnya tidak jadi sarang semut hanya karena melupakan satu langkah saja.

Tanpa menyadari bahwa putra bungsunya tengah memperhatikan ia sedari tadi. Kebetulan saja cowok itu berada di rumah. Ia haus dan perlu mengambil air ke dapur. Melewati maminya yang sedang bertelpon ria asik sendiri, Tristan lurus saja ke arah dispenser. Jangan lupakan kucing persia di gendongannya. Bulunya lebat, badan gembul, mata bulat dan berbinar sangat menggemaskan. Ini hewan miliknya, kesayangannya.

Tak biasanya maminya itu sibuk sendiri dengan aneka peralatan dapur di depannya. Namun melihat tante Vina di seberang sana, Tristan mengangguk pelan memakluminya. Pasti mami sedang belajar. Biarlah wanita itu asik sendiri dengan dunianya, tak usah diganggu kebahagiannya itu.

Selesai meneguk minum, Tristan mendekat. Basa basi saja dengan keluarga mereka yang ada di Jakarta ini. Ia masuk ke dalam video memamerkan pahatan wajahnya yang paripurna setelah melepaskan piarannya tadi. Posisinya ia berdiri di sebelah maminya yang sedang duduk.

Ketua OSISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang