cahpter twenty-seven

12K 1.5K 172
                                    

Kaget pas buka notif kebanyakan dari work ini😂

Terimakasih untuk temen-temen yang menikmati dan juga mendukung fiksi ini, I really appreciate meski gak bisa balasin satu-satu
Terimakasih juga untuk doa-doa dari kalian, sampai terharu aku🥺
Semoga temen-temen semua juga selalu dalam keadaan sehat biarpun dimasa pandemi gini.

Semangaaat!

.
.

Pintu kamar mandi terbuka bersamaan dengan Lan Wangji yang keluar dengan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya.

Seketika aroma cendana menguar tajam, cukup untuk membuat atensi Wei Wuxian yang tengah memainkan ponselnya diatas tempat tidur teralih, iris abu-abu itu diam-diam melirik Wangji yang berdiri didepan lemari dengan punggung kekar putih bersih te gah memilih pakaian yang akan suaminya itu kenakan.

Mungkin, entah dia menyadarinya atau tidak, namun yang pasti saat ini Wei Wuxian benar-benar merasa terhipnotis, ia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Lan Wangji yang setengah telanjang.

Apalagi, ketika suaminya itu berbalik, memerkan dada bidangnya tanpa rasa malu.

Glek

Wei Wuxian menelan ludahnya kasar, ia menggigit bibir bawahnya ketika matanya menelusuri bagian lain dari tubuh atletis Wangji,

Dan berhenti tepat dititik dibawah perut Lan Wangji.

Apa dia akan membukanya disini?

Adalah apa yang terlintas dikepala Wei Wuxian tanpa ia sadari.

Saat tangan kekar itu meraih ujung handuk yang masih menggantung, Wei Wuxian tidak bisa menahan getaran halus ditubuhnya, ia meremas selimut dibawahnya ketika gerakan Wangji yang seperti slow motion, membuka lipatan handuknya hingga tanggal-

"Kyaaaaaaa!"

Seketika Wei Wuxian memekik dengan kedua tangan yang menutup wajahnya erat, sampai-sampai Lan Wangji terlonjak terkejut dan menghampiri isrrinya dengan tergesa,

Dengan handuk yang telah tanggal.

"Wei Ying, ada apa? Kau baik-baik saja?" Ia berdiri disamping tempat tidur, kedua tangannya menangkup wajah Wei Wuxian yang entah kenapa terasa hangat dengan rona merah yang terlihat jelas. Pemuda Lan itu mendekatkan wajahnya, "apa kaubsakit? Tubuhmu hangat." Bisik Wangji khawarir.

Namun itu bukanlah menjadi apa yang perhatian Wei Wuxian, melainkan apa yang ia intip dibalik jemarinya yang merenggang.

Lan Wangji dengan brief hitam yang menutupi area yang sempat membuat Wei Wuxian penasaran setengah mati.

"La Lan Zhan, k kenapa kau pakai celana?"

Tentu saja Lan Wangji tidak mengerti dengan pertanyaan istrinya. Alisnya menukik heran, "apa?" Tanyanya, memastikan bahwa apa yang ia dengar itu benar adanya.

"Apa kau tidak ingin melihatku memakai celana?" Itu bukanlah pertanyaan dengan unsur menggoda, hanya saja Lan Wangji mencoba menginterpretasikan pertanyaan yang sempat dilayangkan Wei Wuxian barusan, ia bahkan bertanya dengan wajah super polos miliknya.

Dan Wei Wuxian yang seperti baru saja sadar akan tingkahnya tak kuasa untuk menepuk dahinya frustasi, "aku pasti sudah gila." Bisiknya nelangsa. Buru-buru ia beranjak daei tempat tidurnya dan masuk kedalam kamar mandi dikamar mereka.

Brak

Bantingan yang cukup kasar terdengar.

Wangji yang merasa khawatir mendekati pintu kamar mandi, mengetuknya dengan pelan, "Wei Ying, kau baik-baik saja?"

Silly MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang