ARCHIE'38

17.8K 2.9K 865
                                    

Aurora membuka mata dengan mudah tanpa memerlukan waktu lebih lama untuk terus-terusan memejamkan mata karena menurutnya waktu tidurnya sudah sangat cukup walaupun badannya masih terasa lemas. Aurora tersenyum melihat Archie yang baru keluar dari kamar mandi, "pagi, Sayang."

Archie diam saja dan terus berjalan membuat raut senang Aurora hilang seketika. Aurora menatap Archie yang sedang menyiapkan sendiri pakaian kerja laki-laki itu, Aurora pun langsung beranjak untuk membantu Archie.

"Biar aku yang pakein,"

"Gak usah,"

Tangan Aurora yang terulur untuk mengaitkan kancing kemeja Archie perlahan mundur dan turun. Aurora memperhatikan pakaian kerja Archie yang sudah benar-benar disiapkan tanpa ada campur tangannya.

Aurora sedikit terkejut saat Archie menutup lemari setelah mengambil sesuatu dengan cukup kuat, "kamu kenapa?"

Archie mengambil ikat pinggangnya dan memakainya sambil menatap Aurora.

"Sayang, kamu kenapa?"

"Aku? Aku? Kamu! Kamu yang kenapa!"

Aurora yang sedang melangkah mendekati Archie berhenti begitu saja saat Archie mulai mengeraskan suara, "aku? Ak..."

"Kenapa uang bulanan yang aku kasih tinggal lima puluh juta? Ke mana uang-uangnya?" Tanya Archie seolah tidak tahu untuk menguji Aurora apakah istrinya itu akan jujur atau tidak.

Aurora langsung mengunci rapat mulutnya di mana sepertinya Archie sudah mengetahui apa yang telah ia lakukan.

"KE MANA?!" Tanya Archie seraya meremas pergelangan tangan Aurora.

Aurora memejamkan mata sejenak karena suara Archie kian mengeras.

Archie menyentak tangan Aurora, "apa yang kamu beli? Apa? Ada yang kamu beli? Kalo ada di mana barangnya sekarang? Tunjukin ke aku,"

"Kamu, kamu tenang..."

"Seratus juta aku kasih kamu uang dan belum ada seminggu uang itu tinggal lima puluh juta!!!" Archie mengarahkan telunjuknya pada Aurora.

"Kamu tenang, jangan marah." Mata Aurora mulai berkaca-kaca.

"Gimana aku mau tenang sedangkan kamu gak becus ngatur keuangan!"

"Iya aku salah, aku minta maaf."

"Aku udah bilang ke kamu jangan kasih mereka uang! Jangan kirimin mereka uang! Tapi apa? Kamu gak dengerin apa kata aku, kata suami kamu. Yang seharusnya kamu dengerin itu aku, Ra! Aku! Bukan dua orang sialan itu!"

"Sayang, jangan marah, kita omongin baik-baik, ya?" Aurora menyentuh tangan Archie namun langsung ditepis oleh Archie.

"Sepeserpun aku gak sudi uang aku ada sama mereka, sepeserpun! Tapi kamu, bodoh! Kamu bodoh! Bisa-bisanya kamu kasih uang aku ke mereka sedangkan aku udah larang kamu!"

"Aku cuma mau bantu mereka,"

Ucapan Aurora barusan membuat Archie semakin emosi lagi, "apa? Bantu? Kamu punya otak, di pake!" Archie munjuk sisi kepalanya dengan telunjuk.

Aurora diam seraya mengdipkan mata beberapa kali agar air matanya tidak mengalir keluar karena takut dengan Archie yang semakin kasar.

"Di mana apartemen dua orang itu?"

Aurora menggeleng, "aku gak tau, aku gak sempet nanya."

Archie menggeleng kecil mendengar jawaban Aurora dan mengambil ponselnya.

"Lo cari alamat apartemen Hani sama nyokapnya, gue gak mau nunggu lama, sekarang!" Ucap Archie pada Justin melalui telepon dan membanting ponselnya di meja berbahan marmer namun ponsel itu masih baik-baik saja.

ARCHIE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang