Bab 23

6.7K 1.1K 68
                                    

Ada yang belum follow akun aku?
Follow dulu ya...

Part ini panjang banget.
Say hello dulu dong sama Theo 😘

 Say hello dulu dong sama Theo 😘

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.




Tanganku masih terasa panas akibat tamparan yang kuberikan untuk Duncan berapa saat yang lalu. Tatapanku tajam bercampur marah selama sarapan yang berlangsung bersama kakekku dan tiap pertanyaan dari sang earl hanya kujawab singkat. Karena tidak mau berlama-lama berada dengan Duncan, aku segera pamit begitu makanan di piringku habis.

"Aku ingin berjalan-jalan ke desa, Seb."

"Akan saya mempersiapkannya, My Lady."

Aku mengangguk. "Aku akan bersama Nancy."

"Saya mengerti." Balas Seb sebelum mengundurkan diri.

Aku lalu masuk ke dalam kamar dan mengganti gaun yang lebih sederhana untukku pergi ke desa. Ada beberapa gaun dengan fungsi berbeda di kehidupan Clara. Gaun rumahan lebih sederhana, namun ketika menghadiri makan bersama, harus mengganti dengan gaun yang lain yang lebih mewah. Adapun gaun untuk berpergian dan gaun pesta juga memiliki ciri khas tersendiri. Dan bagiku yang merupakan jelmaan Renata Indra, semua gaun itu sama saja.

Aku tidak bisa nekat untuk menggunakan setelah pria karena keberadaan Kakekku dan juga Duncan. Mereka pasti akan mengecam perbuatanku dan saat ini sebisa mungkin aku akan menghindari masalah.

Aku lalu turun ke selasar dan menemukan kereta kuda milik sang earl sudah siap beserta pengawal di tiap sisinya.

"Aku tidak membutuhkan pengawal, Seb." Aku berbalik dan menatap Seb yang masih menungguiku.

"Maafkan saya My Lady, tetapi ini adalah perintah dari Kakek Anda."

Aku menghela napas panjang. "Kalau begitu, aku hanya membutuhkan dua pengawal dan bukannya empat. Aku hanya ingin ke desa terdekat dan mencari udara segar. Apa itu terlalu berbahaya?"

"My Lady, dengan kondisi Anda-"

"Kau mengatakan bahwa aku lemah, Seb?"

"Saya tidak akan berani, My Lady." Seb berkata hati-hati. Aku sudah cukup kesal dengan apa yang dilakukan Duncan tadi pagi. Tidak bijaksana ketika aku mengeluarkan kekesalanku kepada Seb.

"Baiklah," aku akhirnya mengalah. "Tetapi kalian tidak boleh mengawalku secara terang-terangan. Mengerti?" Aku mendelik ke arah pengawal yang membuat mereka mengangguk. Ke empat pengawal yang ada di sana menggunakan kudanya masing-masing. Mereka adalah para kesatria yang bekerja untuk kakekku sehingga pasti sudah sangat terlatih.

Aku lalu masuk ke dalam kereta kuda yang berangkat tidak lama kemudian. Saat itu aku menyempatkan diri menatap ke jendela atas dan menemukan wajah Duncan yang mengamatiku dari balik jendela. Si bajingan itu!

Secret of Villainous WomanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon