Bab 17

7.2K 1.1K 33
                                    

"Aku pasti akan kesepian karena kau pergi, Clara," Valerie berkata dengan murung ketika mengantarku ketika aku akan menaiki kereta yang telah Count pesankan.

"Aku tidak akan lama, Valerie. Kau bisa banyak membaca di waktu luangmu, bukan?"

"Benar. Aku suka novel yang kau tunjukkan terakhir kali." Katanya mulai bersemangat.

"Dan novel itu masih memiliki seri lanjutan. Sebaiknya kau membacanya sehingga kita bisa membahasnya ketika aku kembali."

Valerie mengangguk antusias sehingga membuatnya seperti anjing mungil yang lucu. "Janji kepadaku bahwa kau tidak akan mengatakan kepada Lord Duncan mengenai kepergianku."

"Bagaimana jika his lordship menanyakan keberadaanmu?"

Aku memutar mata gemas. "Maka yang perlu kau lakukan adalah tidak bertemu dengannya."

Bibir Valeri mengerut lucu. "Bagaimana jika..." katanya dengan suara lemah.

"Apa?"

"Bagaimana jika kami tidak sengaja bertemu?" tambahnya lagi.

Aku memicingkan mata, "Jika kau berdiam diri di kamarmu maka itu tidak terjadi. Atau hal itu memang bisa terjadi jika kau memang ingin bertemu dengannya. Dan jika kau ingin menemuinya, kau hanya perlu menemuinya tanpa membahasku. Kau mau kan?" Kataku lagi memberikan solusi. 

Valerie kembali menganggukan kepalanya. Sebelum dia kembali menyuarakan permasalahan yang mungkin akan terjadi di kepalanya, aku segera naik ke dalam kereta kuda yang akan membawaku ke pusat kota. Rencananya kami akan menginap satu malam, dan ketika pagi menjelang aku akan menyelinap untuk bertemu dengan sang saintess terlebih dahulu.

"Nancy, aku memiliki sesuatu untukmu."

"Ya milady?"

Aku mengambil tas tanganku. Mengambil kotak kecil beludru berwarna merah yang terlihat mewah. "Ini. Ambillah." Aku menyodorkan kotak itu kepadanya.

"Mi-milady." Dia menerima dengan mata berkaca-kaca.

"Terima kasih sudah menjadi orangku, Nancy. Kau sudah banyak membantuku selama ini."

"Itu tugas saya Milady."

"Karena itulah tolong jaga aku untuk kedepannya." Pintaku dengan senyum tulus. Semalam aku mengingat bahwa Nancy adalah pelayan yang lebih dulu mati karena menggantikan Clara ketika dia mulai memiliki sikap iri dengki dan merencakan hal yang berbahaya untuk Valerie. Tetapi kematian Nancy bisa terhindarkan karena aku tidak akan melakukan hal konyol dan berbahaya seperti itu.

Nancy lalu membuka kotak itu dan memperlihatkan bros bunga matahari dengan pusatnya adalah permata berwarna jingga. "I-ini sangat indah, Milady."

Aku mengangguk. Membiarkan Nancy melimpahkan rasa terima kasih atas hadiah kecil yang bagi Clara yang luar biasa kaya raya sampai tujuh turunan terlihat seperti ujung noda di gaun pestanya alias sama sekali tidak terlihat.

***

Aku menggunakan setelan Arthur seperti yang kugunakan ketika adu tanding bersama Duncan. Baju pria lebih nyaman digunakan daripada gaun-gaun Clara yang indah. Setidaknya itu berlaku untukku yang memiliki jiwa berasal dari abad dua puluh satu di mana berbelanja sudah bisa dilakukan dari atas tempat tidur dan membuat rekening merah membara kemudian.

Aku telah menuliskan pesan kepada Nancy agar dia tidak panik karena tidak menemukan nona muda yang dia layani di kamar tidurnya. Setidaknya hanya itu yang bisa kulakukan untuknya. Aku lalu menyewa kuda di penginapan yang mana akan membawaku ke tempat yang kutuju.

Secret of Villainous WomanWhere stories live. Discover now