Bab 13

2.1K 316 9
                                    

Sesuai janjiku, bab 13 update. Jadi, chapter selanjutnya ada di Sabtu depan ya.

Oh ya, aku mau promosi bentar. Novelku Troublemaker Couple lagi diskon 20% di www.gramedia.com. Ceritanya tentang musuh bebuyutan yang terpaksa jadian buat cegah kedua orangtua mereka menikah. Cuplikannya ada di profilku ya.

 Cuplikannya ada di profilku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca chapter 13

.

.

Solar berjalan seorang diri ke kosan yang lokasinya berlawanan arah dengan Ratu. Ia masih kepikiran hal tadi. Perempuan itu seperti diikat oleh kehilangan, dan dia tidak ingin merasakannya lagi. Namun, kenapa Ratu sampai khawatir ia memiliki hubungan khusus bersama Akar? Menurutnya itu tidak masuk akal.

"Solar."

Solar tersentak melihat Jo yang berdiri di simpang jalan. Kalau tidak memanggilnya, ia tidak akan menyadari kehadiran lelaki itu. "Lo ngapain di sini?" Ia memperhatikan motor Jo terparkir tidak jauh dari pemiliknya.

"Nungguin lo," jawab Jo seraya tersenyum manis. Ia mematikan rokok, lalu mendekati Solar. "Udah kenyang?"

Solar mengangguk. "Kalau lo mau ajak gue makan lagi—"

"Tenang. Gue udah makan di meeting tadi," tukas Jo.

"Terus kenapa lo ke sini?" Solar tidak kepikiran Jo akan menyusulnya karena tadi jelas-jelas dia menolak ajakannya.

"Gue pengin antar lo balik karena tadi pagi udah mau repot-repot nyusul ke kosan. Yah, walaupun gue sebenarnya udah berangkat," Jo kemudian terbahak-bahak sendiri.

Solar pura-pura marah. "Ya, udah sekarang anterin gue balik."

Jo membungkuk ala pengawal kerajaan yang meminta tuan putri untuk menaiki kereta kencana.

Solar menaiki motor Jo penuh semangat, lalu mereka tancap gas.

Selama perjalanan yang sebenarnya cukup singkat, Solar terus mengajak Jo bicara. "Lo kenapa nggak mau makan bareng Ratu?"

"Siapa yang bilang?" Seingat Jo, ia tidak berkata seperti itu.

"Ratu. Siapa lagi?"

Jo mendengus kesal. "Dia pasti ngejelek-jelekin gue."

Solar langsung mengoreksinya. "Nggak. Ratu malah jelek-jelekin dirinya sendiri. Sampai kaget gue ngelihat dia yang ceriwis, kayak yang patah hati banget."

"Memang nggak jelas itu cewek. Lo harus sabar ngehadapin mood­-nya yang sering berubah drastis. Jangan kaget kalau nanti lo bakal lihat Ratu ngelempar gagang telepon kantor."

Solar mungkin baru mengenal Ratu, jadi ia pun tidak berani berspekulasi apa pun. "Tapi Ratu itu ramah kok."

"Nanti lo tahu sendiri," jawab Jo yang suaranya jadi pelan. Ia tidak tertarik membahas ini lebih jauh.

Nggak Suka? Ya, Resign Aja! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang