Bab 27 - Sweet Holiday

1.7K 222 31
                                    

Bab 27 - Sweet Holiday

"Baru kali ini, orang mau sengsara dirayain dulu," Lyra berkata saat Dera naik ke mobil sepulang kerja sore itu, jam tiga lebih tiga menit.

Dera melirik Lyra sebal. "Kamu tuh emang hobi nakut-nakutin aku."

"Siapa yang nakut-nakutin? Kamu aja yang penakut," balas Lyra santai.

"Udah, udah," Prita segera melerai. "Lyr, kamu tidur aja. Katanya masih ngantuk. Nanti kalau udah sampai di penginapan, aku bangunin."

Lyra menguap seraya melompat dari kursi depan ke belakang, mendorong Dera menepi, dengan sengaja, untuk melompat ke jok paling belakang.

"Dhika nggak ikut?" tanya Dera kemudian.

"Kenapa? Kamu juga nggak mau ikut kalau dia nggak ikut?" balas Lyra usil, membuat Dera mendesis kesal. Menggoda Dera memang selalu menyenangkan.

"Dhika di mobilnya Erlan," Ryan yang baru masuk dan duduk menggantikan Lyra di kursi kemudi menjawab.

"Romantis banget, jalan-jalan keluar kota berduaan di mobil," Lyra meledek.

"Kalau cemburu bilang aja," celetuk Ryan dari kursi depan, membuat Lyra melepas sepatunya dan melemparnya ke arah Ryan, membuat pria itu berteriak protes.

"Ya ampun, Lyr, udah deh. Tidur aja, kenapa, sih?" Prita lagi-lagi menegurnya.

Lyra mendengus pelan, lalu menuruti Prita ia berbaring di jok belakang dan mulai memejamkan matanya. Ia memang selalu butuh waktu lebih panjang untuk tidur jika masuk shift malam. Karena itu, ia harus tidur sekarang jika besok ingin bersenang-senang. Ia bahkan mengizinkan Ryan menyetir untuknya.

Saat Prita mengusulkan untuk jalan-jalan keliling Solo kemarin, Dhika mengusulkan untuk pergi sedikit jauh saja ke daerah Karanganyar, Tawangmangu. Jadi rencananya, mereka berangkat Sabtu sore setelah Dera pulang kerja, sementara Lyra harus bertukar libur untuk besok dan Dhika pun harus menukar libur untuk hari ini, yang berarti, minggu depan ia tidak akan libur karenanya. Namun, pria itu tampaknya tak keberatan. Selama Lyra tak mengatakannya pada Dera.

Lyra tidak masalah dengan itu. Ia toh sudah bersiap meminta Dera bertanggung jawab jika sampai minggu depan Dhika kelelahan. Ia sudah mengatakan kan, menggoda Dera itu selalu menyenangkan?

***

Setelah Lyra bangun, Prita, Dera dan Lyra turun dari mobil. Damar yang tampak paling gembira ketika mereka tiba di villa tempat mereka akan menginap. Anak itu bahkan mendahului yang lainnya masuk ke villa setelah Ryan memberinya kesempatan untuk memilih kamarnya sendiri. Sejak dalam perjalanan tadi, Damar sudah heboh ingin naik kuda karena beberapa kali mobil mereka berpapasan dengan kuda atau delman.

Ryan bahkan berjanji pada Damar, dia akan mengajak Damar naik kuda besok pagi. Karena hari sudah gelap, malam itu mereka memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar villa sembari menikmati pemandangan malam di sana. Ryan yang tadinya meminta agar mereka pergi sendiri-sendiri, Ryan dengan Prita, Lyra dengan Erlan, dan Dhika dengan Dera dan Damar, seketika mendapat protes dari Lyra.

"Lo tuh jauh-jauh ke sini cuma mau cari kesempatan doang sama Prita?" tuduh Lyra. "Mentang-mentang udah diterima. Ingat, masih belum sah, tuh!"

"Lyr, lo bawel banget, deh. Gue udah minta ke Prita buat ngerencanain pernikahan kami secepatnya, tapi dia kan, yang nunda-nunda mulu," Ryan melemparkan kesalahan pada Prita.

Prita melirik Ryan dengan kesal, sembari menyikut perutnya, membuat Ryan mengaduh dan menoleh padanya.

"Kamu tuh, ya," geram Prita. "Aku kan udah bilang, kamu baikan dulu sama ayahmu. Kamunya yang nggak mau, berarti kamu kan yang nunda-nunda?"

Just Be You (End)Where stories live. Discover now