Squel 2# My Sweetest Enemy

11.8K 1.2K 41
                                    

Pleaseeee..
Jangan bikin author badmood lagi..
Maaf untuk yang kemarin..
But, hargain aku dikit ajah..
Jangan pernah komen next atau lanjut. Karena demi kalian pasti bakalan usahain buat update kok...

***

Bulan kedua kehamilan Rachel.

Tak ada yang berubah. Masih tetap sama. Kecuali manjanya Rachel sama Sehun. Kalian tahu? Rachel benar-benar tak bisa jauh-jauh dari Sehun.

Bahkan kemarin wanita itu memilih membawa berkas-berkas yang harus ia kerjakan di kantor Sehun dan mengerjakannya di sana.

Sungguh. Ini bagian terberat dari masa kehamilannya.

"Sayang!!" sebuah suara mengalihkan atensi milik Rachel. Wanita itu menoleh ke belakang dan mendapati Sehun dengan kaos rumah putihnya beserta celana hitam selututnya datang menghampirinya dengan sebuah nampan di tangannya.

"Kenapa masih di sini. Kan sudah ku bilang jangan berdiri di balkon terlalu lama. Aku tidak mau istriku dan calon anakku sakit karena terlalu lama bermain di udara dingin."

Rachel tersenyum. Ini yang membuatnya tidak bisa berpaling dari Sehun. Pria itu sangat penyabar, perhatian dan sungguh dewasa sekali.

Kenapa kita tidak bertemu dari dulu saja.

Itu kalimat yang selalu Rachel ucapkan ketika Sehun memberinya banyak cinta, kasih sayang, dan perhatian.

"Ayo masuk!!" tutur Sehun menarik lembut tangan istrinya. Sehun mendudukkan dirinya di atas sofa kamarnya dan menarik Rachel agar duduk di pangkuannya.

Pria itu meniup-niup tangan milik Rachel yang memang sedikit dingin.

"Apa aku bilang. Tanganmu sudah dingin." Sehun terus meniup tangan Rachel. Sedangkan Rachel memilih memperhatikan Sehun dari jarak sedekat mungkin.

"Jangan terbiasa memangkuku, Sehun. Nanti jika aku semakin berat, kau tak akan bisa memangkuku lagi."

Sehun berhenti meniup tangan milik istrinya. Pria tampan itu mengalungkan tangan istrinya pada lehernya dan memeluk pinggang istrinya.

"Bukankah aku kuat?" tanyanya sambil tersenyum.

Sehun membelai lembut pipi milik Rachel kemudian mulai mendekatkan wajahnya. Mencium bibir ranum milik istrinya dan melumatnya lembut.

Demi Tuhan.

He is a good kisser.

Sehun melepaskan tautan milik mereka, mendekatkan kedua hidung mereka dan menggesek-gesekkannya pelan.

"Seberat apa pun dirimu. Aku akan selalu kuat memangkumu." ucap Sehun kemudian menciumi hidung Rachel lama.

"Sekarang istriku yang cantik minum susunya, yah. Bagaimana anak kita mau besar jika kau malas minum susunya."

Rachel meraih susu cokelat kesukaannya di atas nampan, meminumnya sampai habis.

Sehun tersenyum. Kemudian membelai lembut kepala Rachel.

Tangan kekar pria itu kemudian beralih ke perut rata istrinya. Mengelusnya pelan, menunduk menciuminya dan mengajak calon anaknya hanya untuk sekedar menyapanya.

"Anak Daddy jangan nakal yah sayang. Cepat besar dan cepat keluar. Daddy tak sabar untuk bertemu denganmu."

Rachel tersenyum melihat Sehun yang senang sekali mengajak anaknya itu hanya untuk sekedar berbicara.

Sungguh. Dirinya tak pernah menyesal karena menikah dengan Sehun. Dijodohkan dengan pria itu adalah suatu keberuntungan untuknya.

Meskipun pada awalnya mereka adalah sepasang musuh, tapi, menurutnya Sehun adalah musuh termanisnya.

Berharap kepada Tuhan semoga pria yang ada di hadapannya saat ini di berikan umur panjang sampai mereka berdua tua. Punya cucu dan cicit bersama.

Terus bergandengan tangan sampai salah satunya sudah tiba ajalnya.

Tuhan..
Terima kasih karena telah menghadirkan pria ini dalam hidupku.

Kuharap kau tak akan memberikan cobaan berat dalam hubungan kami.

Aku mencintainya Tuhan.

Sangat teramat mencintainya.

***
B e r s a m b u ng

Lanjut gak nih?

Bad Girl X Good Boy (RSB 1) Complete✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang