25. The Both is My Life

19.2K 1.7K 130
                                    

Yuhuuuuu im backkk...
Keep reading and tinggalkan komentar.


***

Rachel mengaduk pelan secangkir teh hangat yang telah ia buat untuk Sehun.

Di lantai atas, tempat kerjanya, sudah sekitar tiga jam Sehun berkutat dengan kerjaannya yang katanya sangat penting.

Lusa dirinya akan berperang dengan para CEO yang lain demi mendapatkan sebuah kerja sama dengan salah satu pemilik perusahaan terbesar asal Jerman.

Dirinya bertekad untuk mendapatkan kerja sama tersebut agar perusahaannya tambah maju dan semakin bersaing dengan perusahaan lain.

Oleh karena itu, malam ini Rachel bertekad untuk membantu lelaki itu. Meskipun niat baiknya berakhir busuk.

Dirinya sudah tak tahan melihat kondisi Sehun. Matanya yang sayu, rambutnya yang berantakan dan juga kantung matanya yang sangat kentara.

Melakukan hal busuk demi kebaikan seseorang bukanlah sebuah dosa, bukan?

Rachel mengetuk pintu kerja Sehun pelan, kemudian dirinya segera beranjak masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Minum dulu." titahnya sembari menyodorkan secangkir teh pada Sehun. Sehun meletakkan kacamata bacanya, kemudian menyeruput isi cangkir tersebut.

Tentu saja Rachel tersenyum licik melihat hal tersebut.

"Tidak usah dipakai." ucapnya ketika Sehun kembali meraih kacamata bacanya.

"Kenapa?"

"Aku menaruh obat tidur pada tehmu. Sekitar 30 detik lagi kau akan tidur." ucapnya tenang.

"RACHEL! Kau?" teriak Sehun keras. Sedangkan Rachel hanya menutup telinganya santai.

"Ih jangan berteriak. Ini juga demi kebaikanmu."

"Tapi ak--" belum juga Sehun menyelesaikan kalimatnya, dirinya sudah ambruk. Untung saja Rachel dengan cepat menahan tubuhnya.

Dengan susah payah Rachel menyeret Sehun keluar dari ruang kerjanya dan menuntun lelaki yang sudah tak sadar diri tersebut ke kamar mereka.

Dengan sekali hempasan Rachel membanting lelaki tersebut di atas kasur.

"Astaga! Badan boleh atletis. Tapi beratnya minta ampun." oceh Rachel sembari menyelimuti Sehun. Perempuan itu berjongkok menatap wajah Sehun yang terlihat damai ketika tertidur.

"Obatnya hanya berfungsi selama empat jam. Setidaknya kau harus istirahat." ucapnya pada Sehun yang belum tentu bisa mendengar ucapannya.

"Selamat malam, tampan." Rachel mengecup kening Sehun kilat kemudian melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

***

Jam menunjukkan pukul tiga dini hari. Sehun yang sudah mulai sadar kini membuka matanya perlahan. Dirinya menatap sekeliling kamarnya yang kosong. Hanya dirinya saja di dalam sana.

Dengan perlahan lelaki itu mendudukkan dirinya dan bersandar pada sandaran ranjangnya. Kemudian ketika otaknya mulai sadar, lelaki itu langsung berdiri dari duduknya dan segera berlari.

Bad Girl X Good Boy (RSB 1) Complete✅Where stories live. Discover now