•THIRTY SIX•

181K 10.9K 789
                                    

🎼You built me from a broken heart
With bricks you made from broken parts, You've fixed the paint, so we could start
So now what's mine is ours 🎼
________

Kamila sedari tadi memasang raut sedih dan betenya. Bella dan Lina-mama tirinya, akan berangkat ke Singapur untuk melakukan pengobatan penyakit yang diidap Bella. Semua itu atas rekomendasi dokter yang merawat Bella selama di Jakarta.

"Harus banget di Singapur ya?" tanya Kamila dengan nada sedih.

Bella memegang pundak Kamila sambil tersenyum.

"Aduh, kembaran gue. Jangan sedih ya. Gue sebentar doang kok. Doain aja semoga gue cepet sembuh biar cepet-cepet balik ke Indo," ucap Bella, "Jangan mewek gitu. Gue jadi semakin ngerasa gue ini emang ngangenin deh."

Kamila memajukan bibirnya. Mereka berdua akhirnya berpelukan.

"Pokoknya, pas gue balik ke Indo, lo harus udah jadian sama Davin!" bisiknya tepat di telinga Kamila.

Kamila mengurai pelukannya lalu melotot ke arah Bella.

"Apaan tuh, pemaksaan namanya!"

"Gausah segala gengsi-gengsian deh, terus jangan deket-deket sama Rayn. Soalnya Davin cemburu berat." pesan Bella dengan suara pelan.

"Apasih lo." sangkal Kamila.

Bella tertawa.

"Mama, Ayah, Bella sama Mama Lina berangkat dulu ya. Doain, Bella cepet sembuh." ucapnya pada kedua orangtua kandungnya.

"Iya sayang, maaf ya Mama gak bisa ikut nemenin kamu." ucap Mamanya dengan sedih.

"Gak papa Ma."

                      -•••-

Drrrt..Drrt..

Kamila menoleh ke arah ponselnya yang bergetar. Sebuah nama tertera dilayarnya. Dengan ragu, diangkatnya panggilan itu.

"Halo?"

"Hai, Mil."

"Eh, iya Dav, ada apa?"

"Bella tadi udah berangkat ya?"

Oh, Bella.

"Ya. Udah tadi pagi."

Terdengar dehaman Davin dari seberang sana.

"Sebenarnya gue udah tau sih Bella udah jalan."

Kamila mengernyitkan alisnya.

"Terus?"

"Alibi doang gue. Gue kangen sama lo, makanya nelpon."

Kamila mendadak membisu, tak dapat berkata-kata.

"Lagi apa?"

"Lagi...mmm nelpon lo?"

Terdengar kekehan dari seberang sana.

"Masih sama ya lo. Maksud gue, sebelum gue telpon, lo lagi apa?"

Kamila tersenyum kecil.

"Lagi chattingan."

Hening beberapa detik.

"Sama Rayn?"

Kamila mengernyitkan alisnya, hampir tertawa.

"Kok Rayn sih? Sama Lisya kok."

"Oh, gue kirain."

"Lagian kok tiba-tiba Rayn?"

"Lo lagi deket ya sama dia?"

VinkaOn viuen les histories. Descobreix ara