•EIGHT•

223K 15.5K 372
                                    


🎼Cause everything, has changed.🎼
_____________

"Brengsek banget tuh cowok!" seru Difa dengan emosi yang meluap luap ketika mendengar cerita dari Kamila

"Maksud dia apa coba ngatain lo cewek murahan? Sok kegantengan banget najis!" kata Difa lagi.

Suasana kelas sepi. Tersisa Kamila, Difa, Lisya, Revo, dan Edo di dalam kelas tersebut. Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.

"Udah Dif, gapapa. Gue udah coba hilangin perasaan gue buat dia kok," kata Kamila sambil tersenyum.

"Gue doain semoga lo cepet-cepet move on dari Davin deh Mil." ucap Lisya.

"Pengen gue cemplungin ke Danau Toba banget tuh banci," kata Difa.

"Apaansi Dif lo daritadi kayak orang kesetanan. Emosi gitu," ucap Edo yang sedang duduk memainkan game di ponselnya bersama Revo.

"Bacot lo! Ngapain juga masih disini? Pulang sana!" kata Difa galak.

"Lah gimana sih? Emak lo nyuruh keponakannya tersayang ini buat nganterin lo pulang.. Emang lo mau gue tinggal disini?" tanya Edo santai.

"Seriusan bunda ngomong gitu? Ntar lo culik gue lagi." kata Difa tanpa dosa.

Edo melotot.
"Tega banget lo sepupu sendiri dikatain penculik. Emak lo lagi belanja-belanja hepi sama emak gue,"

Difa ber-oh ria.

"Yaudah lo pulang sana gih Dif. Kesian noh Edo udah nungguin lo ampe lumutan gitu." kata Kamila

"Ish! yaudah deh ah gue balik dulu. udah Mil, gausah dipikirin cowok otak miring sok kegantengan kayak gitu!" seru Difa.

"Siapa siih?" tanya Edo dan Revo penasaran.

"Kepo." kata Lisya

"Ih neng Lisya pelit amat. Gemes nih bang Edo." ucap Edo.

Revo bergidik geli mendengar ucapan Edo.

"JIJIK LO BANGKE!" teriak Lisya.

"Noh kan.. emesh banget kalo lagi ngamuk." kata Edo.

"Udah Do udah! Ayo ah balik. ganggu cewek aja kerjaan lo." kata Difa sambil menyeret lengan Edo.

"Sabar mak lampir," celetuk Edo yang disusul jitakan maut dari Difa.
"Balik duluan ya gua Rev!"

Revo mengangguk tapi tatapannya masih fokus pada game yang ia mainkan di smartphonenya.

"Gue balik yaa Lis, Mil! Daaah."
ucap Difa disusul dengan lambaian tangannya.

Tiba-tiba ponsel Lisya bergetar.

"Halo? Hah apa? Gak kedengeran pak..Oh pak yono udah di parkiran? yaudah Lisya kesana sekarang. Oke."

Lisya memutuskan sambungan teleponnya. Tatapan gadis itu beralih pada Kamila.

"Supir gue udah di parkiran. Lo balik sama siapa Mil?" tanya Lisya.

Kamila mengedikkan bahunya.
"Paling angkot,"

"Gitu ya? Angkot biasanya lama gak nunggunya?" tanya Lisya lagi.

"Gak sih, udah lo pulang aja. gapapa kasian supir lo udah nunggu," kata Kamila.

"Yaudah yuk ke parkiran bareng gue."

Kamila menatap Revo yang masih setia di bangkunya. Cowok itu tak menyadari tatapan Kamila.

"Yuk."

—•••—

"Masih disini aja? Belum dijemput juga?" suara seseorang menyadarkan Kamila dari lamunannya. Gadis itu tengah berdiri di depan pagar sekolah menunggu angkot lewat.

VinkaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang