•NINETEEN•

187K 11.5K 628
                                    

🎼Dan tak mungkin ku, melewatkanmu hanya karna diriku tak mampu untuk bicara, bahwa aku, inginkan kau ada dihidupku.🎼
____________

Kamila berjalan menyusuri koridor menuju kelasnya. Suasana sekolah masih sangat sepi. Entah angin apa yang mendorong gadis itu untuk datang ke sekolah sepagi ini.

"Kamila." sebuah suara memanggil namanya membuat dirinya menoleh.

"Eh Davin,"

"Ada piket?" tanya Davin.

"Enggak ada," balas Kamila.

Davin hanya manggut-manggut.

"Cuma lagi pengin dateng pagi aja," ucap Kamila seakan dapat membaca pikiran lelaki disampingnya kini.

"Oh, gitu," ucap Davin, "Udah sarapan?"

Kamila diam sambil berpikir.

Iya ya? Kok gue bisa sampe lupa sarapan?

"Belum sih," gumamnya.

"Sarapan yuk," ajak Davin.

"Di mana?"

"Kantin."

"Emang udah buka?" tanya Kamila lagi.

"Udah kok. Yuk,"

Davin menggenggam tangan Kamila erat menimbulkan detakan jantung yang melebihi ritmenya pada Kamila.

—•••—

Dua orang itu kini sudah duduk di salah satu meja kantin. Dan benar, kantin sudah buka pagi ini.

Davin yang sedari tadi terdiam memikirkan sesuatu yang mengganjal pikirannya. Mulutnya hendak bicara, namun ragu.

"Mil," panggil Davin seraya mengaduk buburnya.

"Hm?"

"Alden ganteng gak?" tanya Davin tiba-tiba.

Kamila spontan menatap Davin kaget sekaligus heran.

Kenapa lagi ni cowok?

"Mmm..Gue bukan cewek munafik sih ya. Jadi, ya Alden ganteng lah. Semua juga tau Dav." tutur Kamila jujur.

"Gitu ya," ucap Davin, "Sama gue, gantengan mana?"

Kamila dibuat kaget untuk yang kedua kalinya.

"Eh? Ehm.." Kamila kebingungan sendiri, "Sama aja sih."

Davin mendengus pelan.

"Kenapa sih lo Dav?" tanya Kamila.

"Masa gue disamain sama cowok lain? Gue gak lebih ganteng apa?"

Mendengar itu, sudut bibir Kamila berkedut menahan tawa. Davin sangat terlihat lucu saat ini.

Tangannya gatal ingin mengacak rambut laki-laki dihadapannya kini.

"Gue suka sama lo bukan karena lo ganteng," ucap Kamila, "Gue emang bener-bener tulus sayang sama lo Dav."

Davin tertegun sambil menatap wajah Kamila.

"Jangan berpikir kalau gue melihat lo dengan fisik. Gue sayang lo Dav, apa adanya." tutur Kamila.

Jantung Davin kini berpacu cepat.

"Nyesel banget Mil, gue sia-sia in lo dulu."

Saling sayang, iya.
Jadiannya, kapan?

—•••—

Kamila berjalan menghampiri mejanya. Tepat disamping mejanya, Alden sudah duduk manis di kursinya seraya berbincang-bincang dengan Edo dan Revo.

VinkaWhere stories live. Discover now