•ONE•

432K 22.2K 2.3K
                                    

🎼 i have died everday waiting for you,
darling don't be afraid, i have loved you.
for a thousand years.
i'll love you for a thousand more. 🎼
___________

"Berapa kali gue bilang kalo gue gamau?" ucap cowok yang sedang duduk di bangku kantin itu datar.

"Please lah Dav. Cobain dulu, enak banget tau omelet buatan gue.." kata Kamila dengan wajah memelas.

Davin menghela napasnya kasar. Gadis di hadapannya ini memang sangat keras kepala. Sudah sepuluh kali lebih ia menolak bekal yang dibawakan Kamila. Tapi cewek itu tetap memaksa Davin untuk menerimanya.

"Lo tuh kegatelan banget sih jadi cewek! Udah tau Davin gak mau, masih aja dipaksa!" ucap Cewek disebelah Davin dengan suara nyaring.

Cewek itu namanya Visha, pacar Davin. Kamila tau itu, tapi ia tak peduli. Pacar ini, bukan istri, begitu kata Kamila setiap mengingat bahwa Davin sudah memiliki kekasih.

"Mending lo pergi deh!" katanya lagi

"Dih, lo siapa nyuruh-nyuruh? Emak gue? Bukan kan? Diem lo," gertak Kamila.

"Gue ceweknya Davin, mau apa lo?" kata Visha tak mau kalah.

"Gue peduli gitu?" tanya Kamila seraya mengangkat alisnya kemudian gadis itu menjulurkan lidahnya kepada Visha.

"Ih! ngeselin banget sih lo jadi cewek! Davin liat tuh si cabe yang ngejer-ngejer kamu, nyebelin." adu Visha pada
Davin yang sedari tadi hanya duduk memperhatikan.

"Enak aja lo ngomong! Lo tuh cabe, cabe keriting!" balas Kamila.

"Mending lo balik ke kelas lo deh Mil, lo berisik banget dari tadi." kata Davin. membuka suara.

JGER!

Kata-kata Davin menusuk hati kamila, seperti biasa. Namun gadis itu sudah kebal luar dalam menghadapi perkataan Davin yang selalu tepat sasaran.

"Iya gue balik abis lo terima bekal gue," kata kamila

Tanpa menunggu lama, Davin langsung mengambil kotak bekal biru muda yang disodorkan oleh Kamila. Mata gadis itu berbinar, sebuah senyum terbit di wajahnya.

"Yay! Makasih Davin, dimakan ya omeletnya. Gue balik ke kelas dulu deh, love you!" kata Kamila yang disusul dengusan kesal dari Visha.

Kamila sudah berlari menuju kelasnya.

"Udah gausah ngambek, kan yang
penting dia udah pergi." kata Davin kepada Visha.

"Cabe banget sih tu cewek. Awas aja sampe kamu jadi naksir sama dia!" ketus Visha.

Davin tertawa renyah.

"Ya enggaklah, Sha. Yakali aku naksir sama cewek kayak dia, aku kan maunya sama kamu." ucap cowok itu.

Visha tersenyum simpul.

—•••—

"Darimana lo? Ke kantin bareng main ngabur aja." kata Lisya, gadis dengan rambut berwarna cokelat tua itu yang merupakan sahabat dekat Kamila.

VinkaWhere stories live. Discover now