Part 3 - Kehancuran

56.7K 2.4K 25
                                    


maaf reader part ini agak mengandung konten dewasa ya... jadi pandai2 lah menyikapinya

hahahahhahaha

Renata Pov

sudah 1 minggu sejak kejadian penjebakan itu. davin dan aku tidak pernah ketemu. aku hanya berada di apartemen dan tidak pernah mencarinya lagi. aku masih ingat apa yang terjadi malam itu.

flasback on

"kakak apain mbak renata, kenapa dia bisa nangis gitu, kakak perkosa dia ya? apa kakak gila?, mommy sampai pingsan liat kakak kayak gini" kata queen masih dengan nada marah.

aku melihat davin melihat sekeliling kamar dan melihat tubuhnya yang telanjang hanya ditutupi selimut.  aku rasa dia mulai sadar dan melihat ku dengan marah dan jijik.

"kakak gak ngapa2in queen, kakak gak tau kenapa bisa wanita psyco ini bisa masuk kesini dan mengatur seakan2 kakak nidurin dia" elaknya

"davinnnn, kamu lupa tadi apa yang kamu perbuat sama aku" kataku masih dengan isakan tangis.

"stopppp, lo jangan ikut campur, qw sedang ngomong dengan queen"

"queen bawa mommy ke kamar, kakak mau ganti baju dan setelah itu kakak akan berbicara dengan kalian"

aku melihat queen membawa mommy ke kamarnya dan aku masuk ke kamar davin dan mengambil semua pakaian ku yang tercecer di lantai.

"hebat ya akting lo, lo buat adik dan nyokap qw memandang qw sebagai bajingan!!!, sekarang pakai pakaian lo dan lo ngomong ke nyokap kalo kita gak ngapa2in tadi" katanya membentakku.

aku hanya diam dan masuk ke kamar mandi dan memakai pakaianku.

"aku harus kuat, bertahan dan semangat, sebentar lagi davin jadi milikku, sudah terlanjur seperti ini" batinku dalam hati.

aku keluar dan melihat davin sedang berdiri menungguku. dia menarik tanganku dan membawaku ke kamar mommy.

aku melihat queen memandang ku dan davin dengan tatapan marah begitu juga papi setelah mendengar cerita queen. mommy masih terbaring gak sadarkan diri.

"davin apa benar yang diceritakan queen tadi" tanya papinya

"gak pi, davin gak tau kenapa dia bisa masuk ke kamar datlqvin dan membuat seakan2 davin telah memperkosanya" bantahnya dengan yakin.

lalu papi melihat ke arahku dan menanyakan pertanyaan yang sama "apa benar telah terjafi sesuatu seperti queen dan mommy lihat tadi" tanya papi dengan tegas.

aku mengambil nafas dan dengan keberanian yang tersisa "benar pi, davin memaksaku melakukan itu" kataku berurai air mata.

"bohong pi, semua itu bohong, aku gak pernah menyentuhnya apalagi menidurinya" bantahnya

"davinnn, papi mengajarkan kamu untuk jadi pria yang bertanggung jawab, papi kecewa sama kamu"

"tapi semua itu bohong pi, aku tidak pernah melakukan hal kotor seperti itu, aku dijebak wanita gila ini pi, aku mohon kalian percaya"

"tapi apa yang queen lihat tadi jelas kak, kakak memeluknya dan aku lihat mbak renata menangis, kakak kok tega ngelakuin itu kak, aku cewek juga kak, apa kakak gak takut aku digituin orang" kata queen dengan nada kecewa.

"tapi kakak benaran gak melakukan nya dek, pokoknya kakak gak akan pernah mengakuinya, kakak gak bersalah" balasnya dengan tegas.

aku yang mendengar penolakannya hanya bisa menangis, sekeras hati itukah kamu dav, apa aku gak pantas buat kamu, aku sudah merendahkan harga diriku untuk bisa menjadi istrimu, bahkan aku melakukan perbuatan kotor ini.

3. Davin Story'sOnde as histórias ganham vida. Descobre agora