Part 2 - Penjebakan

67.8K 2.4K 24
                                    


Davin Pov

Aku heran dengan cewek rese itu, gak bosen apa tiap hari ngintilin kemana aku pergi, gak ke kantor atau dirumah. hanya ke wc saja dia tidak ikut.

sudah sering aku usir, aku maki masih juga ngintilin.

sore itu aku berencana pergi nonton dengan queen.

"queen temenin kakak nonton donk, lagi bosen nih di rumah aja"

"ntar kakak beliin deh tas yang kemarin kamu mau" bujukku.

"pergi sama mbak renata aja kak, aku gak bisa pergi nanti ada janji dengan temen" elaknya.

"ogah pergi sama cewek itu, mending tidur" kataku malas.

"mbak renata kan cantik kak, cinta lagi sama kakak, apalagi yang kurang?" balas queen

"cantik sih iya, tapi psyco habis, masa maksa orang nikahin dia" jawabku asal

"ih kak gak boleh gitu, ntar kena tulah baru tau"

"kak tau gak semakin kakak menolak mbak renata, dia makin penasaran pengen naklukin kakak" cerocosnya panjang lebar.

"kamu kayak udah pengalaman aja masalah cinta, udah sana buruan nikah sama siapa tu yg di jodohin papi ziwan zian atau riyan gak tau deh siapa nama tu cowok" balasku.

dia kemudian mendengus kesal ketika aku mengungkit2 masalah pernikahannya.

"ih kakak rese deh" diapun masuk ke kamarnya dan aku tertawa  dan berteriak.

"jadi gak nih nemenin kakak nonton?, ntar kak belikan gaun, tas ama sepatu deh" akupun berteriak memanggilnya.

"sama aku aja dav, aku rela dan ikhlas kok nemenin kamu nonton, gak perlu beli apa2" aku kaget dan melihat ke belakangku dan ku lihat cewek psyco itu sedang duduk dengan santai di sofa.

"kenapa bisa masuk sih ni cewek" batinku dan aku berlalu meninggalkannya ke kamar.

"davin... dav... davin" aku mendengar dia memanggilku.

"kenapa lagi sih nona renata, gak bosen apa lo ganggu hidup qw, mau lo apasih qw capek ngeladenin lo" bentakku kasar

"baby kamu lupa ingatan yah, kan waktu itu sudah aku bilang aku pengen kamu jadi suami aku, aku pengen kita nikah baby" jawabnya dengan nada sok imut.

akupun mendekatinya dan mulai muak dengan cewek ini.

"duduk kita harus bicara untuk menyelesaikan masalah ini"

aku kembali menuju ruangan dimana renata sedang duduk.

"gampang kok baby cara untuk menyelesaikan ini, kamu tinggal nikahin aku, sudah selesaikan, gitu aja kok repot, gak perlu dibawa susah baby" ucapnya tanpa beban.

"nah sekarang qw tanya, seandainya.... ni seandainya ya jangan lo kira qw mau, seandainya kita nikah, tapi qw tetap gak anggap lo istri, gimana? apa lo mau jadi istri yang gak dicintai suami? apa gak akan menyesal?" tanyaku

"gak masalah, toh lama2 cinta akan datang sendiri, yang penting aku cinta dan sayang kamu, aku gak peduli kamu gak cinta aku, yang penting kamu jadi milik aku" jawabnya dengan suara berkobar2

"emang cewek psyco lo yah, mana ada cewek kayak lo, ngintilin, maksaain, rempongin cowok, yang ada cowok makin illfeel sama lo" jawabku.

"gak masalah kamu manggil aku cewek psyco, gila atau apapun, gak bakal mempan, kamu akan jadi suami aku secepatnya baik dengan cara halus atau pemaksaan"

"nah daripada kita berantem, capek..mending kita kencan, nonton atau makan" ajaknya dengan memaksa.

"gak bakal....."

3. Davin Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang