Part 17 - Risau

51.4K 2K 13
                                    


Renata pov

pengakuan cinta davin akhirnya bisa aku dengar, berbulan2 menunggu akhirnya aku mengetahui apa isi hati suamiku itu. dia mencintaiku.... ya allah akhirnya aku bisa memiliki hati suamiku.

"sayang besok aku mau keluar kota, tolong siapin baju2 aku ya dan perlengkapan lainnya" ujar davin.

"mau kemana sayang? kok mendadak?"

"aku mau ke bali ada pekerjaan disana"

"berapa lama? sama siapa? nginap dimana" cerocosku panjang.

"2 minggu, sendirian dan nginap di vila papi disana, panjang amat sih nanyanya sayang"

"lama banget perginya trus aku sama siapa di apartemen, sendirian donk" kataku sedih.

"iya sayang, ada pertemuan membahas pembangunan hotel baru, sementara aku pergi kamu nginep di rumah mommy aja ya, aku juga gak mau kamu disini sendirian takut dimakan hantu" katanya bercanda.

"ih apaan sih mana ada hantu disini" kataku ngeri.

"ada...."

"mana sayang!! jangan nakutin deh..." kataku dengan bulu bergedik.

"ni disamping kamu" lalu dengan sigap dia memelukku dan mencium leherku dengan kuat

"sayang apaan sih... tadi kan udah kok mau lagi sih"

"rapel sayang kan mau pergi 2 minggu" katanya menggoda.

"hahahahha ada2 aja, bilang aja nafsu" kataku dengan malu.

davin davin, pesona kamu meluluh lantakkan perasaan aku. kamu bisa membuat aku gembira, bahagia dan sedih.

esok harinya aku mengantarnya ke bandara. entah kenapa kali ini aku merasa sedih ketika akan berpisah 2 minggu dan tanpa sadar air mataku jatuh.

"jangan nangis donk sayang, aku kan pergi kerja, nanti kalo cepat selesai aku akan pulang cepat"

"aku gak nangis kok, tadi kelilipan aja kemasukan debu" elakku dan aku menghapus air mata yang jatuh.

"jangan sedih ya, nanti aku telepon dan skype kalo udah nyampe ya, udah jangan nangis lagi, gak malu diliatin orang, nanti dikira suami kamu ini pria gak bertanggung jawab" katanya menenangkanku.

"hati2 disana dan jangan nakal, hubungi aku kalo sudah nyampe disana, makan yang teratur, pokoknya jangan lupain aku"

"iya nyonya davin, bawel amat hari ini, udah jangan manyun2 nanti aku cium bibirnya baru tau"

"davinnnnn malu ini di tempat umum, gak enak" elakku sambil menutup mulut.

"hahahhahah tapi disini boleh kan?" lalu dengan sigap dia mencium pipi dan keningku.

"kamu ingat ya pesan aku, gak boleh pergi sendirian, kalo pergi minta temenin mommy ya, trus jangan ketemuan sama tian aku gak suka" katanya panjang lebar.

"ya ampun masih cemburuan ama tian ya, gak lah sayang aku cuma anggap dia teman lama aja kok, lagian aku tipe orang yang setia, dari dulu cintanya hanya ke kamu" jawabku

"gombal banget sih kamu" katanya dengan ekspresi lucu.

"emang iya, kalo gak cinta dari dulu aku gak akan nunggu kamu" jawabku tegas.

"iya iya, ya udah aku pamit dulu" lalu aku mencium kedua pipinya dan tangannya.

aku memeluknya dengan erat, aku enggan berpisah sebenarnya, aku pengen ikut, tapi.... ah sudahlah davin pergi untuk kerja.

3. Davin Story'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang