Part 10 - Bahagiamu Bahagiaku juga

56.1K 2.2K 22
                                    


renata pov

"sekarang aku memang belum mencintai kamu, tapi aku akan belajar mencintai kamu..., tapi aku bisa pastikan aku mencintai anak kita, walau kita membuatnya dengan pemaksaan dan dendam"

"kita nikah ya renata, aku mohon" katanya kepadaku.

ya allah, aku harus jawab apa... aku bahagia dia mau menjadi suamiku tapi disatu sisi lain aku takut dia mau menikahiku hanya karena bayi ini.

"aku....aku.... belum bisa menjawabnya sekarang dav, aku masih gak tau apa maunya hati ini" kataku.

"aku mohon renata, aku tidak mau anak kita tidak mempunyai keluarga yang utuh"

"hanya karena anak kamu memohon kan dav, bukan karena aku... gak bisakah sekali aja... cukup sekali aja kamu memikirkan aku..." kataku dalam hati dan aku kembali menitikkan air mata.

"apa kamu akan bahagia setelah menikah dengan aku dav, apa kamu gak akan menyesal menikah dengan aku yang tidak kamu cintai" tanyaku

"aku akan bahagia renata, aku ingin hidup tenang, selama kepergianku ke inggris kamu pikir aku bisa hidup tenang? gak.... jangankan hidup tenang... mata ini saja tidak pernah bisa terpejam dengan lama..., setiap memejamkan mata aku hanya teringat bagaimana kamu terbaring di rumah sakit, dan aku hanya bisa tidur nyenyak jika aku minum obat tidur." katanya panjang lebar.

davin datang ketika aku dirawat di rumah sakit? kenapa aku gak tau.

"kita nikah ya renata, please... jangan hukum aku dengan cara kamu menolakku ya"

aku mengangguk dengan refleks.... entahlah akan seperti apa rumah tanggaku nanti, yang aku tau aku tidak bisa tanpa dia, dan aku terlalu mencintainya untuk menolaknya.

"kamu mau? kamu gak nolakkan?" katanya

"iya aku mau demi kamu..."

aku melihat senyumnya, senyum yang telah lama tidak aku lihat... senyum seperti pertama kali aku mengenalnya... senyum yang membuat aku jatuh cinta.

"awww..... kenapa kamu menendang bunda nak, kamu senang bisa dekat ayah ya" kataku sambil mengelus perutku.

"kenapa renata, mana yang sakit..." kataku kuatir

"gak kok dav, anak kita cuma menendang bundanya, mungkin dia senang ayahnya ada didekat dia" jawabku.

dia tertawa dan aku melihat dia berusaha untuk memegang perutku, tapi sepertinya dia gak berani sebelum mendapat izin dariku.

"pegang aja dav, gpp mungkin anak kita pengen merasakan sentuhan ayahnya"

dia memegang perutku... wahhhh bahagia banget rasanya... "pegang yang lama ya dav, nyaman banget" kataku dalam hati.

davin pov

aku menemui mommy setelah selesai berbicara dengan renata.

"mom, davin ingin nikah dengan renata, davin sudah tau kalo dia lagi hamil mom, jadi mom maukan nikahin kami"

"serius dav, kamu nerima anak renata?"

"iya mom, itu anak aku juga, aku gak mau membuat kesalahan lagi dengan tidak mengakui anak itu, dia gak bersalah mom, dia tumbuh sebagai pengikat davin dengan renata"

"ya sudah, mom akan mempersiapkan semuanya, kita bikin akad nikah dulu saja, nanti setelah renata melahirkan baru kita melaksanakan resepsi"

"kamu mau kapan? biar bisa mommy siapkan secepatnya"

"secepatnya mom, kalo bisa akhir minggu ini"

"aku mau menebus semua kesalahan aku kepada renata mi, aku akan membuatnya bahagia, karena bahagianya bahagia ku juga" jawabku dengan nada senang.

3. Davin Story'sWhere stories live. Discover now