Part 12 - Kejutan

52.5K 2.2K 9
                                    


Renata Pov

acara yang melelahkan akhirnya selesai. walau sederhana tapi berjalan dengan sakral.  sekarang aku sudah menjadi istri davin, hal yang paling aku idam2an selama ini walau untuk menjadi nyonya davin aku harus mengeluarkan air mata yang sangat banyak.

walau sudah sah menjadi istrinya, tapi davin masih belum mencintaiku meskipun kebencian dan kemarahannya sudah tidak ada tapi cinta itu belum datang menghampirinya.

"kamu istirahat saja dulu, jangan terlalu lelah, nanti kenapa2 dengan anakku" katanya dengan wajah datar.

"iya dav, sebentar lagi, aku lagi bantuin mommy" jawabku

"sekarang!!!" perintahnya tegas.

aku terpaksa meninggalkan mommy sendirian.

"mom, renata ke kamar dulu ya"

"ya udah nanti mommy dan bibik aja yang ngelanjutin, kamu istirahat saja dulu"

aku berjalan menuju ke kekamarku. ketika membuka pintu davin memanggilku.

"mau kemana kamu?" tanyanya

"mau istirahat dav" jawabku.

"kok disana? gak mau tidur disini?" tanyanya lagi

"gpp kok aku tidur disini aja, aku takut nanti kamu gak nyaman tidur 1 kamar dengan aku"

"sekali lagi aku tanya, gak mau tidur disini?"

melihat aura mukanya yang gak baik. aku takut dia marah lagi, tanpa menjawab aku langsung masuk kekamar davin.

"dimana2 istri itu tidur dengan suami, kalo gak mau tidur satu kamar dengan suami mending gak usah nikah" katanya tajam.

aku hanya mengangguk pelan.

"renata, kamu harus kuat ya menghadapi suami kamu yang dingin ini, jangan mengharapkan dia bisa lunak dan romantis" kataku lirih dalam hati.

"davin, kamu mandi dulu ya, aku sudah nyiapin air panas"

"mulai besok gak usah nyiapin air panas, aku bisa sendiri. kamu istirahat saja, aku gak mau kamu sakit lagi seperti kemarin"

"gpp kok dav, itu memang tugas seorang istri"

"aku nya yang gak mau renata, aku mau kamu cukup diam dikasur dan istirahat dan 1 hal lagi aku gak suka dibantah" katanya tajam.

"ya allah davin, kenapa kamu masih dingin ke aku dan  buat apa kita menikah jika aku gak bisa melayani kamu"

"apa aku hanya kamu anggap sebagai  wanita yang mengandung anak kamu...aku ingin menjalankan tugas ku sebagai istri dav, apa itu juga gak bisa kamu berikan. bukan cinta dan kasih sayang tapi cuma melakukan tugas istri, apakah terlalu sulit menerima aku dav" kataku dalam hati.

"sudah malam tidurlah, besok aku ada meeting, jadi sekarang aku mau nyiapin data dulu" diapun pergi menuju meja kerjanya

setelah menatapnya agak lama, aku berbaring dan memejamkan mata.

"mudah2an aku mimpi indah seperti tadi malam, biarlah hanya didalam mimpi aku bisa merasakan kebaikan kamu dav" batinku berkata lirih dan aku memejamkan mata berharap mimpi itu datang lagi.

hari demi hari berlalu dengan cepat, tak terasa sudah 3 minggu usia pernikahan kami ini. aku sudah pasrah akan pernikahan yang bisa disebut tidak pernikahan ini.

ternyata hanya aku yang berusaha untuk membuat ini menjadi pernikahan nyata. selama 3 minggu ini yang davin pedulikan hanya anak... anak... dan anak... tidak pernah sekalipun dia memperdulikan perasaanku yang ingin sekali2 dimanja suami.

3. Davin Story'sWhere stories live. Discover now