Bab 13

1.4K 96 1
                                    

Jehna's P.O.V

Kata orang keajaiban hidup bisa terjadi jika kita mempercayainya. Dan aku mempercayai bahwa keajaiban hidup pasti akan terjadi dikehidupanku. Meskipun kadang aku juga berpikir sebaliknya. Dan keajaiban hidup itu benar-benar ada. Seperti sekarang ini.

Dia memanggil namaku, untuk pertama kalinya selama dua tahun terakhir ini.

Aku tak bisa menahan rasa girangku; aku langsung memeluknya hingga dia jatuh terduduk. Nafasku memburu. Aku berkeringat, tidak terpengaruh oleh cuaca dingin. Aku memeluknya cukup lama hingga aku tersadar bahwa dia tetap bergeming sedaritadi.

Aku melepaskan pelukanku. Aku menatap wajahnya yang menunduk. Dia tidak membalas tatapanku. Aku tidak bisa menangkap raut wajahnya karena cahaya yang sangat minim.

Dia masih bergeming, dan hal itu membuatku takut. Apakah dia sudah melupakan aku?

"Jack." Panggilku penuh harapan.

Jack mendongak, mata tajam miliknya langsung menatapku dengan tatapan terkejut. Dengan pelan ia mendorong bahuku, dan menggendong Becky. Aku terduduk di lantai yang sudah penuh dengan salju itu, menunggu aksi lain Jack.

Dia hanya berjalan pergi meninggalkanku tanpa kata. Aku terbengong cukup lama sampai akhirnya aku sadar... Jack meninggalkanku sendiri disini.

Aku bangkit dari dudukku dan berlari mengejarnya. Dia masih berjalan di koridor apartemen yang panjang itu. Aku langsung memanggil namanya.

"Jack!" Teriakku.

Dia berhenti. Aku langsung menarik tangannya agar dia bisa menghadapku. Dan disaat itulah aku merasa sangat bahagia. Aku bisa kembali melihat wajahnya. Meskipun sudah berbeda dari dua tahun yang lalu, tapi masih tetap Jack yang sama. Jack yang aku cari selama ini.

Dia tidak menatapku tepat di mata. Dia menghindari tatapanku. Dan aku sama sekali tidak mengerti mengapa ia melakukannya.

"Jack, ini aku." Ujarku lirih,

Aku memegang dagu Jack dan memaksakan dia agar menatapku.

"Jack... Aku mohon... Jangan lakukan itu... Jangan bertingkah seperti kita tidak saling mengenal..."

Air mataku mulai menggenangi mataku. Aku mengerjapkannya berkali-kali agar tidak menangis. Aku sedih. Aku tidak menyangka bahwa ini yang akan terjadi bila kami bertemu.

Disaat yang sama, sebuah pintu yang agak jauh dari tempat kami terbuka. Aku tidak tau siapa itu. Reflek aku melepaskan pegangan ku dari dagu Jack.

"Jacky.. Ternyata kamu disni." Ujar seorang perempuan, Jane.

Tubuhku yang terlalu kecil tidak bisa melihat Jane karena Jack membelakanginya. Jack entah mengapa hanya diam daritadi. Hal itu membuat pikiran-pikiran negatif menggerogoti pikiranku.

Jane berhenti tepat di samping Jack. Ia agak terkejut melihatku, tapi kemudian ia tersenyum. Dan senyum itu.... Aku baru menyadarinya.., ternyata Jane sangat mirip dengan Jack.

"Kalian berdua saling kenal?" Tanya Jane antusias.

"Y-"

"Tidak, dia hanya orang asing." Potong Jack dengan tegas.

A-apa katanya tadi? Aku... Aku orang asing? Tapi... Tapi kenapa Jack? Aku tak berani menjawab apa-apa. Aku hanya terdiam. Butuh tenaga yang sangat kuat agar aku tidak menangis saat ini!

"Benarkah itu? Baiklah, akan ku kenalkan kalian ber-"

"A-aku harus segera kembali ke kamar."

Setengah berlari, aku meninggalkan mereka. Air mataku sudah mulai jatuh, sudah sulit untuk bernafas karena sesak.

Beautiful in Its Time (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang