Bab 9

1.6K 113 2
                                    

"Lo uda tau apa yang harus lo lakuin selanjutnya." Ujar John singkat ditelepon dan kemudian diputuskan sambungannya.

Di seberang sana, Zoe dan Maggy tersenyum miring. Zoe menginjak kopling dan gas bersamaan dan kemudian ia mengganti gigi.

Mobil jeep hitam itu pun mulai mengikuti GPS yang tertera di dalam mobil itu. Kedua orang yang berada di dalam mobil itu terlihat sangat gelisah tapi juga terlihat sangat waspada.

Dalam kegelapan malam itu, mereka berusaha untuk mempertajam indra penglihatan mereka.

"Kayaknya kita uda sampai deh." Ujar Maggy sambil melihat GPS di depan mereka.

Zoe terdiam. Ia melihat di depannya terdapat rumah yang sangat besar dan mewah. Terdengar suara musik dari dalam rumah sana. Zoe menjalankan mobilnya lagi. Maggy menatap Zoe dengan bingung.

"Zoe, kelewatan tuh." Ujar Maggy sambil menepuk-nepuk bahu Zoe.

Zoe tetap diam. Setelah agak jauh dari rumah itu, Zoe memarkirkan mobilnya di tepi jalan. Dengan tergesa-gesa, ia keluar dari mobil yang disusul dengan Maggy.

Mereka berlari masuk ke dalam rumah mewah itu tanpa mempedulikan tatapan heran dari orang-orang yang ada di pesta itu.

Musik yang sangat kuat itu langsung membuat telinga mereka berdua sakit. Kemudian disusuli bau-bau alkohol dan asap rokok yang menusuk indra penciuman mereka.

Mata Zoe menjelajahi setiap sudut rumah itu dengan teliti. Maggy juga begitu. Tanpa sadar kaki Zoe berjalan ke satu arah. Maggy mengekorinya.

Ternyata mereka berjalan menjauhi keramaian pesta itu. Tiba-tiba hp Zoe berbunyi. Segera diangkatnya.

"Lo jalan sedikit ke depan terus ada satu pintu. Lo masuk aja." Ujar John di depan komputer. Ia menge-hack setiap cctv yang ada di rumah itu sehingga ia tau setiap sudut rumah itu.

Zoe langsung menutup teleponnya. Dengan perlahan-lahan mereka berdua berjalan mendekati pintu itu. Pintu berwarna krem dengan gagang pintu mewah berwarna perak. Saat melihat pintu itu, mereka berdua sudah tau bahwa itu adalah kamar tidur. Tidak salah lagi.

"Jack! Tolong gue! Tolong lepasin gue dari kakak lo!" teriak seorang perempuan dari dalam. Zoe dan Maggy tersentak. Mereka berdua tau itu suara milik siapa.

Dengan kasar Zoe memutar gagang pintu itu. Tapi pintu itu tak terbuka sama sekali. Pintu itu terkunci dari dalam. Tidak ada cara lain selain mendobrak pintu ini.

Zoe menatap Maggy. Zoe dan Maggy mengangguk bersamaan. Mereka berdua mundur satu langkah. Mengambil ancang-ancang dan mereka menendang pintu itu dengan kaki mereka dengan kuat.

BRAK!

Pintu itu terbuka lebar. Zoe masuk dan kemudian berdiri mematung di ambang pintu. Kemudian emosi membuncah di dadanya.

"Lepasin dia!" teriak Zoe dengan kuat.

Zoe berjalan dengan langkah yang lebar. Ia menarik Luvin dengan kuat dan diterjangnya Luvin. Zoe memukul wajah Luvin hingga Luvin terjatuh kemudian ia berdiri di atas Luvin. Luvin terbaring di lantai marmer itu dengan darah segar yang keluar dari bibirnya.

Luvin menyentuh bibirnya dengan jarinya. Ia melihat jarinya yang terdapat darah itu dan kemudian dijilatinya darah itu. Senyum sinis terukir di bibirnya. Ia bangun dan kemudian dia menunduk menghindari serangan dari Zoe.

Luvin mengambil kesempatan itu dan langsung melayangkan tinjunya ke arah perut Zoe dan kemudian disusuli pukulan bertubi-tubi darinya. Zoe menerima pukulan bertubi-tubi itu dengan susah payah.

Setelah merasa pukulan Luvin semakin melambat dan melemah, Zoe melayangkan tinju Right Upper Cut (Baca: tinju yang dilayangkan tangan kanan dari bawah sehingga mengenai dagu musuh) dengan kuat dan Luvin langsung terkapar di lantai.

Beautiful in Its Time (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang