I love u princess 16 of 4-4

2.5K 22 2
                                    

Angin pagi musim gugur membelai lembut wajah cantik Evelyn yang tampak merona. Gaun merah muda berenda membalut tubuhnya yang mungil, sedangkan rambut ungunya di biarkan terurai hingga pinggang berhiasakan tiara berbetuk sederhana yang terbuat dari emas putih dan batu permata.

Alex berdiri tenang di jendela ruang kerja, kedua tangannya disilangkan di dada. Matahari yang menyinari setiap sudut istana Naple berhasil menyamarkan keberadaannya.

Seulas senyum terpancar di wajah tampan Alex karena melihat gadis yang di cintainya kini tengah berdiri di balkon sambil tersenyum memandangi sekuntum bunga mawar putih pemberian darinya.

Itulah kebiasaan Alex sejak kecil, memperhatikan wajah dan gerak-gerik Evelyn dari kejauhan.

Wajah cantik yang selalu membuat jantungnya berdetak lebih kencang, senyum dari bibir mungil berwarna merah yang membuat Alex membeku dan gugup bila melihatnya.

Suara merdu yang berhasil meruntuhkan sifat Alex yang pendiam.

Tanpa sadar Alex meletakan sebelah tangan di dada.

Sudah terlalu lama perasaan cintanya ini terpendam.

"Aku takut tidak sanggup" gumannya pada diri sendiri.

Rasa takut kehilangan tiba-tiba menguasai dirinya, membuat sepasang kakinya melangkah cepat meninggalkan meja kerjanya.

Alex berlari tanpa henti disepanjang koridor menuju ke tangga utama, para pelayan memberi hormat tanpa dapat menyembunyikan keheranan mereka karena melihat orang nomor satu di kerajaan Nappoly tengah berlari seperti di kejar hantu saja.

Langkah Alex terhenti di balik sebuah pintu kayu berukir yang terbuka sedikit, pintu itu merupakan salah satu jalan menuju ke arah balkon.

Evelyn duduk di dekat seekor harimau putih kemudian membelainya lembut.

Alex tidak dapat menahan senyumanya melihat harimau putih bernama Blue itu bermanja-manja di dekat Evelyn.

Alex teringat dimalam setelah dirinya tersadar dari tidur panjang, Evelyn menjerit-jerit ketakutan di kamarnya. Seekor harimau yang tiba-tiba masuk dan menarik-narik ujung gaunnya membuatnya kaget dan ketakutan. Alex segera menenangkannya, kemudian Alex menuntun tangan Evelyn untuk membelai harimau berbulu putih itu. Tidak sampai tiga hari Evelyn menjadi sangat dekat dengan harimau itu, setiap Alex tidak dapat menemaninya karena urusan kerajaan, harimau itu selalu bermanja-manja dan menemani Evelyn seolah menggantikan dirinya menjaga sang princess.

"Blue, tolong jaga Alex untukku."

Suara Evelyn membuyarkan lamunan Alex.

"Kau tau? Hari ini aku harus pulang. Jadi tolong kau gantikan aku untuk terus memerhatikan Alex, jangan sampai dia kelelahan dan jatuh sakit. O ya, jangan biarkan dia tidur terlalu malam dan pastikan dia tidak melewatkan jadwal makannya. Apa kau mengerti?"

Si Blue menggeram sambil menggoyangkan kepalanya, Alex tersenyum tipis melihatnya.

"Terimakasih, aku tau kau bisa diandalkan" katanya lagi.

Evelyn tersenyum tetapi air mata mengalir membasahi pipinya. Perasaan sedih membuatnya tidak bisa tidak menangis. Evelyn tidak ingin berpisah dengan Alex lagi, tetapi apa boleh buat? Dirinya seorang putri kerajaan yang mulai memiliki tugas-tugas kerajaan selain itu sudah terlalu lama dirinya meninggalkan pelajaran-pelajarannya disekolah.

Seorang princess tidak boleh bermalas-malas dalam memperluas ilmu pengetahuannya, itu yang selalu dikatakan oleh Alvin dan orang tuanya.

Seseorang tiba-tiba menepuk pelan pundak Alex, membuatnya terperajat karena kaget. Alvin berdiri dibelakang Alex kemudian mengintip ke arah balkon.

Sejenak Alvin menghela napas kemudian berbisik pada Alex.

"Tolong beritahu Evelyn, kereta kuda telah siap. Aku menunggunya di bawah."

Alvin hendak berlalu akan tetapi Alex menahannya lalu menggelengkan kepalanya pada Alvin.

"Tadi malam kita sudah membicarakannya. Ayolah, ku mohon jangan membuat aku jadi serba salah."

Alvin kembali berbisik kemudian berlalu setelah beberapa kali menepuk pundak Alex.

Tadi malam Alvin mengatakan pada Alex akan membawa pulang adik sematawayangnya ini, karena permintaan orangtuanya. Alvin menyadari mereka saling mencintai, namun ayahnya pernah bertanya pada Alvin.

"Menurutmu bila orangtua meninggalkan sebuah wasiat, apa yang sebaiknya di lakukan oleh seorang anak yang berbakti? Kalau kau berada di posisi orangtua yang meninggalkan sebuah wasiat, lalu putramu mengabaikannya. Bagaimana perasaanmu Alvin?"

Kata-kata ayahnya itu yang membuat Alvin berpikir.

Raja Kevin ingin Alex melaksanakan dulu semua amanat dan wasiat dari orang tuanya baru kemudian menentukan pilihan hatinya.

Maka dari itu untuk berjaga-jaga Alvin pun sependapat dengan ayahnya untuk membawa Evelyn pulang.

Siapa tahu? nanti setelah mengetahui dan bertemu dengan calon istri pilihan orang tuanya, Alex akan tertarik dan terpesona sehingga berniat menerima pertunangannya dan menganggap perasaannya pada Evelyn biasa saja.

Alvin juga merasa Alex dan Evelyn itu masih terlalu labil dalam menyadari perasaannya mengingat umur mereka yang masih belia. Alvin tidak ingin Evelyn terluka. lebih baik bersedih sekarang karena berpisah untuk sementara waktu sebelum terlalu jauh mereka mencurahkan segala perasaan cinta, dari pada menyesal di kemudian hari karena perasaan yang mereka rasakan hanya bersifat semu belaka.

Semalaman Alex sudah berusaha membujuk dan menghalangi rencana Alvin ini, tetapi dirinya tidak berhasil.

Kini Alex merasa berat untuk melangkahkan kakinya mendekati Evelyn. Perasaan cinta dan sayang yang besar membuat hatinya tidak merelakan Evelyn pergi jauh dari dekatnya.

Alex takut tidak kuat menahan perasaan rindunya bila sehari saja tidak bertemu dengan Evelyn.

I love u PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang