Penghuni Sudut Tersepi Bumi (END)

1.6K 186 71
                                    

Selamat membaca
.
.

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

📍Note : Putar lagu yang tertera supaya sensasi membaca lebih terasa!
.
.

Valerie mengerjap pelan, matanya mulai terbuka lebar. Cahaya mulai memenuhi ruangan yang berlatar putih itu. "Vale..."

"Vale..." terdengar suara seseorang memanggil namanya berulang.

Valerie mulai melihat kesekitar, dan saat itu akhirnya dia sadar kalau saat ini dia sedang berada diruang inap rumah sakit. "Tadi hanylah mimpi" batinnya merasa sedikit lega.

"Mbak..." Valerie berucap lirih memanggil kakaknya.

"Iya Vale, ini Mbak Lena, syukurlah kamu sudah sadar Vale, Mbak takut sesuatu yang buruk terjadi kalau kamu tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama" balasnya membuat Valerie mengerutkan keningnya.

"Waktu yang lama?" Valerie bertanya bingung.

Lena mengangguk. "Iya Vale, kamu tidak sadarkan diri 2 hari setelah operasi"

Valerie meraba dadanya, dia meringis kesakitan ketika dia merasa ada luka yang masih tertutup perban disana. "Jadi Vale udah dioperasi ya Mba?"

Lena mengangguk, kemudian ia memeluk adiknya, tangisnya tidak bisa lagi ia tahan.

"Mbak, Vale mimpi buruk" mendengarnya membuat Lena melepaskan pelukannya lalu menatap wajah adiknya sendu. "Vale mimpi apa?"

"Vale ketemu Bapak, tapi Bapak dorong Vale sampe jatuh ketanah, Bapak bilang kalau Vale harus pulang" ucapnya membuat mata Lena kembali berkaca-kaca.

Valerie terdiam sejenak, matanya mulai berkaca-kaca. "Terus Vale ketemu sama Atma," ucapnya membuat Lena langsung terdiam seribu bahasa.

Valerie menatap wajah Lena sendu, tatapannya penuh dengan kesedihan yang teramat mendalam. "Tapi Atma dimimpi Vale jahat Mbak, dia ninggalin Vale"

"Atma bilang kalau jantung ini" ucapnya sambil meraba perban yang menutup dadanya, suaranya tercekat menahan tangis.

"Dia bilang kalau dia memberikan jantung ini ke Vale, padahal bukan kan Mbak?" lanjutnya membuat Lena semakin terdiam. "Vale lega, tadi cuma mimpi"

Valerie mengusap air matanya, lalu ia tersenyum tipis sambil menatap wajah Lena penuh harap. "Mbak, Atma mana? Aku harus bertemu Atma"

Lena terdiam kaku, matanya juga mulai berkaca-kaca. Melihat kebungkaman Lena membuat hati Valerie kembali merasa resa. Ia melihat kesetiap penjuru kamar inapnya, berharap melihat Atma disana. "Atma lagi kekantin ya Mbak?"

"Mbak kenapa diem aja?" Valerie mulai terlihat resah melihat kebungkaman Lena.

"Mbak Lena tolong jangan diem aja..." mata Valerie kembali berkaca-kaca

Sudut Tersepi BumiWhere stories live. Discover now