Menemukan Potongan Jiwa

2.5K 255 16
                                    

Selamat membaca
.
.

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.

"Saat itu, aku masih bisa menyembunyikannya, aku dengan segala ucapanku masih mampu membuat Atma percaya" ucap Valerie pelan.

Suara Valerie tercekat, menandakan ketidakmampuannya untuk melanjutkan kalimat yang harus keluar dari mulutnya. "Apa kamu mau minum lagi Vale?" tanya dokter Riri sambil menyodorkan segelas air kepada wanita muda didepannya.

Valerie mengangguk, lalu ia meminum air itu seteguk. Setelah meminum air itu, Valerie memejamkan matanya, ia berusaha menepis semua hal yang akan membuatnya kembali meneteskan air mata. "Redamlah suara bising yang ada didalam kepala" batinnya lirih mengingat salah satu baris dalam mantra penenang jiwa yang dia buat sendiri untuk Atma.

Melihat Valerie yang terdiam sambil memejamkan mata, membuat dokter Riri semakin penasaran. "Lalu, apa yang terjadi selanjutnya Vale?" tanyanya.

Mendengar suara dokter Riri membuat Valerie kembali membuka matanya perlahan. "Bukankah sudah tertebak? Aku hanya wanita biasa, dan Atma adalah manusia yang sangat peka, aku tidak bisa menyembunyikannya terlalu lama" balas Valerie.

"Saat itu, Atma menganggap aku adalah dunianya. Padahal, aku sendiri hanya wanita lemah yang bahkan tidak cocok untuk dijadikan tempat singgah sementara, aku benar-benar terlalu lemah," ucap Valerie tercekat.

"Saat itu, yang aku takutkan bukanlah kematian, tapi aku lebih takut dunia Atma akan hancur lebur jika aku meninggal dunia" lanjutnya dengan mata yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Bahagiamu harus utuh."

"Ucapnya waktu itu, tapi dia berbohong, dia bilang kalau bahagiaku harus utuh, tapi sekarang aku hidup dalam lautan kesedihan yang sangat pilu" ucap Valerie sambil menyeka air mata dipipinya.

-Sudut Tersepi Bumi-

Jakarta, 29 Oktober 2016

"Vale ... Apa yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Atma membuat Valerie langsung terdiam kaku.

Valerie menatap wajah Atma dalam, pikirannya sangat kacau, ia berusaha menyusun kalimat terbaiknya supaya Atma tidak curiga. "Aku? Aku ngga papa kok, liat nih aku sehat" ucapnya sambil tersenyum lebar.

Atma hanya diam, dia tidak memberikan reaksi apa-apa, lalu kemudian ia berkata. "Aku tau kamu menyembunyikan sesuatu dariku Vale, tapi aku akan menunggu, aku akan berusaha percaya padamu" balasnya.

Ucapan Atma membuat Valerie terdiam seketika, senyum lebarnya langsung luntur dari wajah cantiknya. Namun itu tidak berlangsung lama, lagi-lagi Valerie kembali menampilkan wajah cerianya, dia tidak mau membuat Atma menjadi semakin curiga. "Atma aku pengen beli cemilan" ucap Valerie membuat Atma tersenyum tipis.

Sudut Tersepi BumiWhere stories live. Discover now