Mata yang Berbicara

3.4K 432 113
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

"Terus ini kita harus gimana?" Valerie bertanya pada Dela yang duduk disebelahnya.

Dela memijat kepalanya yang terasa sangat pening, dia tidak henti-hentinya mengirim pesan pada penulis yang mengambil naskah milik Valerie.

Lalu tiba-tiba dia menatap wajah Valerie dalam. "Ngga tau Val, gue bingung, gue nyesel Val, demi Tuhan gue ngga mau ini terjadi, gue minta maaf" lirihnya, matanya mulai berkaca-kaca, ada penyesalan yang sangat mendalam dalam sorot matanya.

Valerie mengangguk paham, dia juga mengerti kalau Dela pasti juga tidak ingin ini terjadi. "Iya, tapi tetep Del kita harus cari cara, kita harus cari jalan keluar" balas Valerie membuat tangis Dela pecah. "Gue janji bakal balikin apa yang harusnya jadi milik lo, gue janji bakal balikin kenangan itu ke lo, kalo sampe gue gagal nglakuin hal itu, gue siap mundur dari dunia perbukuan" ucapnya sambil mengusap air matanya yang tidak henti-hentinya turun.

Valerie tersenyum tipis, mendengar janji yang keluar dari mulut Dela membuat perasaannya sedikit lebih tenang. Mereka berdua kembali tenggelam dalam keheningan, memikirkan jalan keluar yang paling tepat untuk mengatasi masalah mereka, lalu kemudian Valerie dibuat terkejut karena Dela tiba-tiba menggebrak meja. "Lo ganti baju cepet, kita harus ke caffe itu" ucapnya membuat Valerie menatapnya heran.

"Ngapain? Bukannya kamu udah periksa disana, dan ngga ada?" tanya Valerie.

Dela mendekatkan wajahnya, membuat Valerie ikut mundur menghindar. "Tapi gue belum liat CCTV" balasnya sambil tersenyum senang, dia merasa masih ada harapan.

Senyum Valerie sedikit terukir dari bibirnya yang manis, tanpa basa-basi dia langsung menarik tangan Dela supaya keluar dan pergi ke caffe yang menjadi awal mula masalah besar ini. Setelah kurang lebih setengah jam perjalanan, mereka sampai ditempat yang mereka tuju, Valerie dan Dela langsung bergegas masuk kedalam caffe dan meminta kepada staff yang berjaga untuk melihat rekaman CCTV dihari dimana Dela kehilangan naskahnya.

"Itu Val!" Dela berteriak sedikit kencang melihat seseorang yang mengambil naskahnya. "Gila! Yang ngambil cowo Val" lanjutnya membuat Valerie menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa yang mengambil naskah miliknya, dilihat dari postur tubuhnya lelaki itu terlihat tidak asing, rasanya Valerie pernah bertemu dengannya.

"Lo kenal?" tanya Dela melihat Valerie seakan-akan mengenal lelaki tersebut.

Valerie tidak menjawab pertanyaan Dela, lalu tiba-tiba dia menutup mulutnya tidak percaya.

"Jangan-jangan ..." batinnya menebak.

-Sudut Tersepi Bumi-

Jakarta, 08 Februari 2016

Sudut Tersepi BumiWhere stories live. Discover now