Jiwa Yang Bersemayam

8.2K 676 462
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

Valerie mengusap air mata yang lagi-lagi menetes dipipi nya, ibu dan anak kecil disampingnya sontak menatapnya bingung. "Kakak kenapa?" tanya anak perempuan itu merasa heran melihat Valerie yang tiba-tiba menangis.

Valerie tersenyum tipis kemudian Ia menggeleng pelan. "Ngga papa" balasnya sambil mengelus pipi gembul anak perempuan itu.

Valerie kemudian memalingkan wajahnya kearah jendela, Ia melihat jalanan ibu kota yang sangat padat oleh kendaraan, Ia berusaha mengalihkan pikirannya pada ramainya suasana ibu kota.

Setelah sekitar setengah jam perjalanan, Valerie sampai pada tempat yang menjadi tujuannya, Ia kemudian turun dari bus lalu berjalan pelan menyebrang jalan.

"Atma, aku ragu, aku sedikit tidak rela membagi petualangan kita pada orang lain" batinnya lirih.

Valerie menatap gedung tinggi yang ada didepannya, beberapa langkah lagi Ia akan menyerahkan karyanya, menyerahkan kisah menyentuh hati yang selama ini hanya menjadi miliknya, menyerahkan dunia milik Atma Anggasta.

"Vale!" suara teriakan terdengar nyaring mengganggu telinga Valerie, Ia kemudian menoleh mencari sumber suara yang memanggil namanya. Valerie melihat seorang perempuan cantik sedang duduk dicaffe sebrang jalan dekat dengan kantor penerbitan tujuannya. "Sini!" teriaknya lagi membuat Valerie akhirnya memilih untuk menghampirinya terlebih dahulu.

"Penulis kesayangan kita datang!" teriaknya melihat Valerie mendatanginya, tingkahnya itu membuat para pengunjung lain langsung menatap sinis kearahnya.

"Sini duduk" ucapnya, Valerie kemudian duduk didepannya.

"Mau nyerahin naskah?" wanita itu bertanya pada Valerie. "Iya" balas Valerie singkat.

"Kamu ngga kerja Del?" tanya Valerie pada wanita bernama Dela didepannya.

Wanita itu tersenyum lebar. "Ya ini gue lagi kerja, gue disuruh bos buat ambil alih nerbitin cerita lo" balasnya, sedangkan Valerie hanya mengangguk tanda mengerti.

"Kemarin gue baca naskah yang lo kirim lewat email, dan wow gue sampe ikut nangis bacanya Val, gue yakin banget novel lo ini bakal pecah dipasaran!" ucapnya bersemangat.

"Atma Anggasta, Atma berarti jiwa dan Anggasta berarti bersemayam" ucap Dela kembali mengingat cerita yang sudah Ia baca kebut semalaman. "Atma Anggasta berarti jiwa yang bersemayam, bahkan dari namanya saja kita bisa merasakan ketenangan yang dimilikinya" ucapnya lagi.

Valerie tersenyum tipis mendengarnya. "Bahkan aku juga merasa takjub saat tau arti dari nama Atma" ucapnya lirih.

-Sudut Tersepi Bumi-

Sudut Tersepi BumiWhere stories live. Discover now