39. Tigapuluh sembilan

2.9K 360 8
                                    

Waktu makan malam tampak nya di percepatan 30 menit. Semua para maid kini tengah sibuk menyajikan makan malam di meja makan lebar nan panjang itu. Dan kini semua anggota keluarga besar kini sudah memenuhi meja makan. Duduk bersejajar dari yang tertua sampai yang termuda, Sang Tuan Lee sendiri nampak sudah duduk tenang di tempat nya. Netra legam nya terus menatap sekitar hingga semua atensi beralih pada suara langkah kaki yang mengarah dari lift. Hingga Tuan Lee merasa tenang saat cucu termuda nya kini berjalan menghampiri mereka.

Marvel sendiri memilih duduk di sebelah Alpha yang karena memang tempat yang paling muda alias dirinya berada tepat di sebelah Alpha, selaku seluruh angkatan kakak kakaknya yang termuda.

"Kenapa lama sekali Marvel? Kami menunggumu sudah setengah jam," Baru ingin menyuapkan makanannya ke dalam mulut kini harus terhenti lantaran si cucu kesayangan Tuan Lee itu angkat suara. Namun Marvel hanya melirik sekilas dan kembali melanjutkan makan nya.

"Marvel, kakak bertanya pada mu. Apa kau tidak dengar," Hanya suara Jocelyn saja yang terus terdengar saat ini. Marvel berpikir apakah peraturan dari Tuan Lee untuk tidak berbicara saat makan. Namun gadis labil itu malah sibuk berbicara sedari tadi.

"Tak sopan saat makan namun kakak terus berbicara," Bungsunya James angkat suara, ice blue itu memandang tak minat gadis asli Eropa itu. Bungkam? Itulah yang gadis itu lakukan, mulut nya tertutup rapat merasa tertohok dengan ucapan Marvel. Mereka semua juga tampak hanya menatap datar dirinya. Alpha tersenyum tipis mendengar celetukan sang adik, pemuda itu meraih pinggang sang adik hingga lengan kekar nya melingkar apik di pinggang ramping si bungsu. Alpha membuka mulut nya saat sang adik menyuapi nya dengan sepotong daging steak.

"Rasanya lebih enak saat kau yang menyuapi ku,"

____________

"Al, kau terlihat sibuk dengan tugas kuliah mu. Jika ada yang tak kau mengerti tanya saja pada kakak, kakak akan mengajari mu." Kata Jocelyn sembari menatap pemuda itu, hingga wanita itu sedikit melunturkan senyum nya saat Alpha bangkit dari duduknya lalu berjalan pergi dari ruang tengah sembari menenteng laptop nya. Semua anggota keluarga saat ini tengah berkumpul di ruang keluarga yang luas. Termasuk Jocelyn yang selalu duduk di sebelah Enigma, layaknya sepasang pengantin baru. Marvel berdecih melihat lengan Jocelyn yang selalu melingkar di lengan kekar Enigma.

"Papa, besok kita jalan-jalan yuk." Si bungsu yang kini tengah menggoyangkan pelan lengan kekar Zelixon sembari memeluk lengan sang papa. Zelixon mengulas senyum tipis melihat wajah bungsunya James yang kini bertambah manis dan cantik.

"Apapun untuk kesayangan ku ini. Akan kulakukan," Zelixon mengecup pipi si bungsu. Tangan kekar nya menggenggam lembut tangan kecil si bungsu.

"Marvel udah besar kan kak? Tapi kok masih manja?" Desis Jocelyn menatap sinis Marvel. Sedangkan sang empu masih sibuk bergelayut manja di lengan sang papa.

Hingga akhirnya Jocelyn berdecih dan lebih memilih bergelayut manja di lengan kekar Enigma. Membuat kini Marvel yang terbakar cemburu. Zelixon yang berada di sebelah si bungsu hanya bisa tersenyum tipis menahan tawa yang akan mengudara jika saja rencana mereka selesai ia pastikan akan tertawa sampai menangis melihat betapa naif si keponakan saat tengah cemburu. Sedang di sisinya sendiri Marvel semakin terbakar cemburu melihat Jocelyn yang bertambah menempel pada sang kakak sulung. Sekon terus berlanjut hingga dengan lancang nya gadis itu mengelus dada bidang Enigma, membuat Marvel bertambah naik pitam di buatnya. Tubuh nya langsung berdiri dan berjalan menghampiri kedua sejoli itu, dengan santai Marvel mendorong kuat badan Jocelyn hingga wanita itu sedikit bergeser ke kanan, lihat sendiri kan seberapa lengketnya mahkluk wanita jadi jadian itu pada kakak nya. Dorongan kuat nya saja hanya bisa menggeser wanita itu. Dengan santai Marvel duduk di pangkuan Enigma dengan menghadap langsung ke sang kakak. Lengan putih nya memeluk pinggang Enigma erat.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang