Tiga belas

21K 1.5K 64
                                    

Zelixon menggenggam tangan yang jauh lebih kecil dari nya itu, mata sayup setajam elang itu menyorot penuh kelembutan ke arah wajah damai yang masih tampak tertidur nyenyak. Sedari bangun tadi Pria itu langsung mandi dan membersihkan diri lalu setelah nya hanya diam duduk di tepi kasur dengan menatap keponakannya yang masih tertidur pulas. Wajah manis itu sungguh candu bagi nya, ternyata rencananya menciptakan pesta ini berhasil membawa Marvel pada nya. Dia tak peduli jika ketiga keponakan nya yang lain dan James akan marah pada nya,
Zelixon tak peduli akan hal itu.

"Papa," Suara lembut itu terdengar di indra pendengar nya. Zelixon tersenyum tipis kala Netra Blue Ice itu terbuka dan langsung mengarah pada nya. Tangan kekar nya mengelus lembut pipi putih yang terlihat berisi itu.

"Iya sayang, Papa di sini." Zelixon mengangkat badan sang keponakan ke dalam pangkuan nya. Marvel sendiri kembali menutup mata nya. Saat merasakan usapan lembut di punggung nya. Zelixon tak mempermasalahkan itu, pria berahang tegas itu mendekap erat badan sih manis. Menghirup dalam dalam aroma menenangkan dari Marvel.

"Lepas papa, aku mau mandi dulu. Badan aku bau belum mandi," Rengekan bungsu nya James itu terdengar. Namun wajah nya saja masih bersembunyi di dada bidang sang papa.

"Tidak usah mandi, badan mu tetap manis walaupun belum mandi sayang," Zelixon bertambah mengeratkan pelukan nya pada Marvel, Pria itu enggan jauh dari anak itu.

"Mana ada seperti itu, nama nya belum mandi tentu saja pasti bau. Itu saja Papa tak tau, ish." Ucapan Marvel hanya angin lalu bagi Zelixon. Pria itu justru kembali berbaring dengan Marvel diatas perut nya. Biarkan saja di bawah sana semua orang menunggu mereka, karena Zelixon harus menghabiskan lebih banyak waktu dengan si manis, dia harus membuat suatu moment indah agar Marvel lebih dekat dengan nya. Dari pada yang lain.

"Marvel, kau menyayangi Papa?"

Marvel mendongak menatap wajah Zelixon dari dekat. Tatapan mereka bertemu cukup lama, seolah terkunci satu sama lain. Marvel tersenyum, tangan nya menyusuri setiap inci wajah rupawan Zelixon, Sungguh sempurna dan tampan. "Walaupun aku bilang tidak menyayangi Papa. Tapi Papa akan terus menyangkal hal itu, See. Aku Marvelo, keponakan bungsu Papa akan terus menyayangi Papa walaupun nanti Mungkin Velo berpulang lebih dulu dari Papa dan kalian semua," Marvel mengecup singkat Pipi Zelixon. Lalu kembali berbaring nyaman di atas perut pria itu.

"Mengapa berbicara berpulang? Kau tidak akan pergi kemana mana. Di mana pun kamu berada berada di situ kami semua akan bersama mu, tak Peduli apapun yang terjadi. Jangan berbicara seperti itu lagi, Papa Tidak suka Marvel." Zelixon tak pernah merasakan perasaan campur aduk seperti ini. Ia marah namun merasa begitu tak ingin kehilangan sosok manis di dekapan nya. Marvel tersenyum dalam diam, karena tangan kekar itu semakin memeluk nya erat. Apalagi saat mendengar kata kata itu, tersirat ada rasa kesal, marah, dan takut yang cukup mendalam. Jadi dengan lembut di usapnya rahang tegas beserta leher sang Papa, lalu di kecup pelan leher itu.

"Tenang lah Papa, aku hanya bercanda. Jangan ambil hati,"

"Dan masalah nya Papa tidak suka bercanda soal itu sayang. Jangan katakan itu lagi jika tak ingin Papa mengurung mu tetap bersama ku."

Zelixon berdiri dan berjalan ke Arab kamar mandi dengan Marvel di gendongannya. "Ayo Papa akan memandikan mu, lalu kita turun ke bawah."

****

Keluarga besar Andromedes saat ini tengah berkumpul di meja makan. Begitu juga James dan ketiga putra nya, yang nampak duduk dengan tenang walaupun raut wajah tak setuju dari mereka tertera jelas di wajah datar mereka. Pasalnya dari semalam bungsu mereka tak bersama mereka. Dan saat pagi nya juga, Zelixon belum juga turun bawah bersama bungsu mereka. James sungguh ingin sekali memenggal kepala Zelixon saat ini juga karena telah mencuri bungsu nya itu. Sedangkan Archie, gadis itu tampak menggeram marah karena James dan ketiga putra nya sedikitpun tak melirik ke arah nya. Apalagi semua anggota keluarga Andromedes juga tampak acuh tak acuh dengan keadaan sekitar mereka.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang