Delapan

16.7K 1.3K 56
                                    

Senja mulai terlihat Marvel dengan langkah lesu masuk ke dalam Mansion megah. Setelah tadi Alpha mengantarkan nya pulang pemuda itu entah pergi ke mana dia tak tau. Dengan mood yang hancur pemuda itu membanting tubuh nya di atas sofa dengan tas sekolah miliknya yang ia lempar ke sembarang arah.

"Tak bisa kah hidup ku ini berjalan mulus, seharusnya aku tersiksa di neraka bukan. Tapi malah dengan konyol nya jiwa ku berpindah ke raga Pemuda ini. Dasar memuakkan." Guman anak itu pelan. Manik sejernih ice itu menelisik sekitar terasa sangat sepi mencekam.

Tak ada Kim yang harus ia mainkan telinganya, tak ada seseorang yang harus ia ajak main di Mansion ini. Jika di kehidupan dulu dirinya selalu bermain dengan kucing yang ia beri nama Chiko tapi sekarang lihatlah di kehidupan Marvel ini sangat lah monoton. Kaki yang masih terbaluti celana sekolah panjang itu tampak berdiri terlihat kaos kaki bermotif kucing tak lupa dengan telinga kecil yang tampak menempel di ujung kaos kaki. Membuat kaki milik nya tampak sangat lucu apalagi kaki Marvel yang terkesan Mungil itu.

"Tuan kecil, ingin sesuatu?" Seorang maid datang menghampiri Marvel. Marvel menegakkan tubuh nya dengan posisi duduk. Maid itu memang sedari tadi Memperhatikan tingkah Marvel dan berinisiatif menanyakan sesuatu pada sang tuan muda.

"Buatkan aku Cake coklat ya bik, terus juga susu coklat," Ujar anak itu berbinar. Memikirkan nya saja membuat nya tersenyum senang karena saat pas dirinya akan makan Cake sih bocah sok polos itu malah menghancurkan nya.

"Baiklah tuan kecil, anda tunggu di sini," Maid itu langsung beranjak pergi ke dapur. Untuk membuat Marvel kue yang anak itu inginkan.

Marvel mengerucutkan bibir nya saat suasana kembali sepi. Anak itu kembali tiduran di sofa dengan sibuk memainkan kaki nya. Tak tanggung tanggung dia juga memfoto kaki nya itu. Ponsel berlogo apel gigit itu terlihat terus menerus mengeluarkan cahaya karena jepretan yang anak itu ambil. Setelah di rada sudah bosan anak itu menaruh ponsel nya di atas perut dengan pandangan lurus ke depan. Seketika tingkah nya dulu terulang di mana dirinya suka sekali melamun dengan pandangan mata kosong tapi isi pikiran tak berhenti berisik selalu saja begitu.

"Mati saja kau anak gila!"

"Aku menyesal mempunyai anak tidak waras seperti mu!!"

"Mati!"

Bugh...

Prang...

Marvel linglung saat tiba tiba saja tubuh nya di tarik kasar dan di hempaskan di meja kaca yang ada di depan sofa tadi. Meja kaca itu pecah karena benturan badan nya. Marvel masih tetap diam mencerna apa yang terjadi. Dirinya melamun kilasan balik ingatan saat dirinya di siksa dan sekarang tubuh nya di tarik kasar lalu di hempaskan. Kepala nya mendongak menatap wajah penuh amarah dari James yang saat ini tengah mengendong Archie yang tengah menangis di gendongan koala James.

"Mengapa kau selalu membully Archie hah!? " James berucap murka. Pria itu memberikan Archie pada salah satu bodyguard yang berjaga. Dan tanpa aba aba langsung menginjak kuat tangan Marvel bahkan tak tanggung tanggung pria itu juga menarik kuat surai belakang Sang Putra.

"Siapa yang kau bilang membully sedangkan saja aku sudah ada di Mansion sejak tadi," Ucap Marvel santai. Membiarkan rasa sakit menjalar keseluruhan kulit Kepala nya.

"Bohong! Hiks.. Kak Avel yang selalu bully Archie.. " Tangisan Gadis gila itu terdengar membuat Marvel memutar bola matanya malas. Pemuda itu sedikit geli saat melihat seorang bodyguard yang mengendong gadis itu nampak sangat jijik melihat wajah Archie yang di penuhi air mata buaya itu.

"Kau dengar sendiri bukan! Kau tidak pernah kapok terus melukai putri ku sialan!! " James kembali membentak nya. Membuat Marvel memejamkan matanya. Pikiran nya dan suasana ini membuat mendadak pusing. Bahkan pikiran nya selalu berujar menyalahkan nya dan mencemooh nya.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang