27. Duapuluh Tujuh

6.2K 777 39
                                    

Kediaman James saat ini kembali berunding. Semua persiapan sudah di siapkan. Namun mereka masih belum bergerak karena saat ini, Wilder. Putra tunggal Jacob kembali dari Rusia. Pria yang di juluki iblis liar itu baru saja sampai di Mansion utama Namun setidaknya sudah 30 nyawa yang pria itu tewaskan. Kekacauan terjadi membuat Tuan Lee hanya diam melihat tingkah cucu sulung nya itu. Kembali pada mereka saat ini yang kembali menyusun strategi dalam pembantaian Klan bangsawan yang kini menjadi dalang dalam penculikan si bungsu.

Terlalu fokus hingga suara tembakan memecah keheningan mereka semua. Sudut bibir Tuan Lee tertarik kecil saat merasakan kehadiran Wilder di Mansion James ini. Sungguh sangat cepat jika menyangkut cucu bungsu nya. Terus kembali berbincang hingga tak lama Pintu itu di dobrak paksa. Hingga menampilkan atensi Wilder dengan raut wajah datar pemuda itu. Jas hitam senada dengan celana yang pemuda itu pakai terlihat di penuhi percikan darah segar. Tangan kanan yang memegang senapan laras panjang, lalu tangan kiri pria itu menenteng Glock Meyer 22. Kedua senjata api yang begitu berbahaya. Pemuda itu terkekeh ringan. Melangkah kan santai tungkai nya memasuki ruangan kedap suara itu.

"Wilder," Tuan Lee membuka suara nya membuat Pria yang di panggil Wilder itu berjalan ke arah nya. Sedikit menunduk di badapan sang kakek. "Selamat datang kembali, iblis Liar," Tuan kembali bersuara. Wilder hanya berdehem singkat dan mulai memutar mutar Glock Meyer22 milik nya.

Tatapan datar pria itu menelisik sekitar. Lalu memberikan kode kepada para sepupunya untuk mendekat. Namun nampak nya hanya Twins yang mendekat. Pria itu melemparkan kedua senjata itu ke arah Twins yang langsung di tangkap baik oleh mereka. "Perbaiki lagi cara kalian bersenjata jika tak ingin mati sia sia." Mengangguk datar kedua pemuda kembar itu lebih dulu bergerak ke tempat di mana si kesayangan berada.

"En, keluar lah jika tak ingin aku meledakkan Markas mafia mu di California!" Suara lantang dan tegas dari Wilder mengudara. Membuat pria yang sebelas dua belas dengan dirinya kini memunculkan dirinya dari dalam ruangan bersenjata milik nya. Dengan membawa Senapan berjenis Ak-103 asal Rusia. Berjenis senapan Serbu seri Ak-100. Kekuatan senapan itu tidak lah main-main. Enigma dengan wajah datar nya mengarahkan moncong senapan milik nya ke kepala Wilder.

Wilder sendiri hanya diam menanggapi santai yang di lakukan sepupunya itu. Netra legam keemasan milik Wilder beralih pada Imanuel yang hanya diam sedari tadi. Pemuda itu juga menyandarkan punggung nya di kursi belakang nya. Terlihat jelas jika wajah pemuda kelelahan, bukan karena lelah fisik. Namun pemuda itu kelelahan karena jauh dari
sang adik. "Sebaiknya kau kembali saja ke Rusia. Karena hadir mu di sini tidak di perlukan," Enigma menembak lemari yang berada tepat di belakang badan Wilder. Hingga beberapa senti lagi peluru dari senapan nya hampir mengenai leher Wilder.

"Tempat kan posisi kalian masing-masing pada strategi yang sudah di susun, sekarang tidak punya banyak waktu lagi. Cucu ku harus segera kembali kepelukan ku," ujar Tuan Lee. Zelixon yang tadi nya duduk di sofa kini mulai berdiri di sebelah kanan Wilder lalu Enigma yang mensejajarkan badan nya di sebelah kiri Wilder. Ketiga pemuda yang hanya berbeda satu tahun diumur mereka Masing-masing kini berdiri bersejajar tepat di hadapan Tuan Lee. Wilder memiliki bola kata legam keemasan, Zelixon yang mempunyai bola mata coklat namun kini netra nya berubah menjadi berwarna merah pekat seperti darah kental. Dan terakhir Enigma yang biasanya netra nya berwarna Hazel namun kini justru berwarna silver pekat. Menandakan jika para cucu dan anak-anaknya kini tengah berada di ambang amarah yang begitu menyeruak. Di mana mereka kini sudah menempatkan semua dalang di balik menghilang nya putra nya ke dalam jurang kehancuran yang begitu hancur dan sengsara.

Dari bentuk sikap dan badan mereka terlihat begitu berbeda. Jika Wilder putra tunggal Jacob, si iblis liar yang sangat angkuh saat di atur namun berbeda ketiga sudah berhadapan dengan Tuan Lee yang begitu hormat. Karena dia menganggap Sang kakek adalah gurunya sekaligus penenangnya, yang membantunya menahan tingkah iblis liar nya. Lalu Zelixon, si bungsu Tuan Lee, kini memasang wajah datar dan santai nya. Zelixon memang menganggap Tuan Lee sebagai ayahnya dan menghormatinya selayaknya orang tua. Namun pria itu tidak sepenuhnya selalu taat pada aturan yang Tuan Lee berikan karena bagi nya itu semua terlalu kuno dan lagi Zelixon memang dingin namun pemuda itu tak suka di atur. Dia lebih suka mengerjakan semuanya dengan kemauan nya sendiri. Lalu beralih pada Enigma yang kini menatap nya angkuh, tak ada tanda tanda hormat sedikitpun pada pemuda itu, katakan lah jika pria mudah itu terlihat sangat buruk dalam Attituded, netra datar nya di balas dengan tatapan yang angkuh khas sulung James. Enigma itu layaknya Bumi dan langit jika di Sandingkan dengan nya. Begitu berbeda prinsip, sifat, dan cara kerja. Enigma lebih suka memakai cara keras dan brutal sama dengan Wilder.

MARVELO ANDROMEDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang