Delapan belas

8.1K 558 4
                                    

Cahaya Arunika menyingsing di Cakrawala yang tampak berwarna biru cerah. Cahaya hangat nya nampak menyelimuti gedung AND' School yang megah. Di mana saat itu juga Marvel tengah berjalan santai sambil membawa paperbag di mana berisi baju olahraga. Setelah tadi melaksanakan upacara sekarang di waktu jam kedua adalah jam pelajaran olahraga, dimana kelas nya nanti akan melakukan praktek basket dan juga tentu nya kakak kelas tingkat akhir yang akan mengawasi praktek mereka dan mengajarkan mereka jika ada yang belum bisa menguasai basket. Raut wajahnya untuk saat ini hanya datar seperti biasa, langkahnya ia bawa memasuki toilet laki-laki. Mengaca sebentar lalu mulai memasuki toilet untuk berganti pakaian. Sebenarnya tadi Alpha sudah berpesan untuk mengganti baju di ruangan sang kakak saja, namun yang namanya Marvel, jika tidak langsung menurut bukan Marvel namanya. Hingga tak lama anak itu keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai baju olahraga nya, dengan celana panjang dan baju berlengan pendek.

Berjalan santai di Koridor sekolah dengan sedikit bersiul kecil sampai akhirnya Netra blue ice itu melihat presensi inti Vincenzo yang tengah berkumpul di ujung koridor tanpa adanya Alpha di sana. Namun Marvel hanya berjalan santai melewati mereka. Toh, dia bersemangat untuk olahraga bukan untuk bertemu mereka. Langkah kaki terdengar di telinga inti Vincenzo, membuat mereka semua mengalihkan perhatian mereka ke adik dari ketua mereka itu. Sepersekon kemudian, mereka mengikuti langkah kecil anak itu. Namun mereka hanya diam saja tanpa di ketahui Marvel. Keenam inti Vincenzo tampak berjalan santai di belakang Marvel dengan raut datar tanpa ekspresi mereka. Banyak pasang mata yang melihat ke arah rombongan mereka, termasuk melihat ke arah Marvel yang tampak berjalan dengan santai dan di belakang anak itu juga ada keenam inti Vincenzo yang berjalan santai di belakang anak itu. Marvel yang di tatap seperti itu mengerutkan dahi nya bingung. Namun anak itu memilih acuh tak acuh dan tetap melanjutkan langkah nya hingga pada akhirnya langkah sampai di lapangan basket tepat di mana semua teman sekelas nya sudah melakukan pemanasan dengan Alpha yang tengah mengawasi mereka semua. Senyum cerah merekah di wajah bungsu nya James itu. Hingga dengan berlari anak itu menghampiri Sang kakak dan langsung meneplok di punggung belakang Alpha membuat pemuda itu terkejut dan langsung menahan badan sang adik agar tak jatuh. "Kakak! I miss you!" Pekikan khas dari si bungsu membuat kerutan di sudut bibir keenam inti Vincenzo itu terlihat samar, apalagi wajah manis adik ketua mereka itu terlihat begitu memikat.

Alpha berdehem singkat lalu membenarkan posisi badan Marvel menjadi mengendong anak itu di dada nya. Tangan mengusap peluh keringat di dahi si bungsu lalu mengecup lembut pipi sang adik. "Mengagetkan, beruntung kakak cepat menganalisa situasi jika tidak kesayangan ku ini pasti jatuh. Jangan ulangi lagi sayang," Marvel mengangguk singkat mendengar ocehan dari sang kakak. Anak itu menggoyangkan kaki brutal meminta di turunkan, Alpha menghela nafas pelan lalu menurunkan sang adik. "Lari dulu tiga kali baru kita mulai praktek basket nya," Titah Alpha mengusap surai legam si bungsu.

"Kakak yang mengawasi?" Tanya Si bungsu dengan mata kucingnya menatap binar ke arah sang kakak. Alpha mengangguk, membuat anak itu tersenyum cerah sampai akhirnya anak itu mulai berlari santai menyamankan langkah teman teman sekelas nya yang kini masih berlari santai mengelilingi lapangan basket yang lumayan luas. Alpha memantulkan mantulkan bola basket di lapangan dengan Netra Hazel nya selalu bergulir melihat presensi sang adik yang masih fokus berlari di lapangan. Sesekali Ice blue itu menyipit kala cahaya Arunika mencoba masuk ke retina matanya.

"Lakukan passing lebih dulu!" Titah Alpha tegas, semuanya mengikuti instruktur dari ketua Vincenzo itu. Termasuk Marvel yang saat ini sedang fokus melakukan gerak gerak dasar bermain basket. Mereka semua melakukan debut baik. Alpha sendiri hanya fokus pada sang adik sedangkan siswa yang lainnya kini tengah di awasi oleh inti Vincenzo yang lain. Hingga sampai akhirnya praktek basket telah selesai, mereka semua juga sudah ada nilai kemampuan masing-masing. Alpha duduk santai di bawah pohon sambil menggulung lengan kaos olahraga nya.

MARVELO ANDROMEDESWhere stories live. Discover now