33. ฅ⁠^⁠•⁠ﻌ⁠•⁠^⁠ฅ cepat sembuh, ya

4.1K 437 66
                                    

•﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀•

Kio menangis cukup lama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kio menangis cukup lama. Bocah itu terbaring di sisi ranjang dengan mata terpejam. Kelopak matanya tertutup rapat dengan air mata yang terus mengalir membasahi pipi bulatnya. Meski begitu, ia sadar, bibirnya terus mengingau dengan suara yang tidak jelas. Tangan mungilnya menggenggam jari telunjuk Gaza dengan sesekali mengencang ketika ia menjerit ketakutan.

Hawa dingin dari hujan sore hari seakan menembus pakaian tebal yang Kio kenakan saat ini. Bahkan langit pun turut berduka ketika salah seorang makhluk mungil di bawahnya sedang terluka. Awan gelap di tengah hamparan luas berwarna biru tua tak bosan menurunkan muatan airnya. Mereka menangis, sama seperti Kio yang terbaring lemah dengan segala traumanya.

Sedangkan Gaza, ia berlutut di sisi ranjangnya. Kepalanya tertunduk dengan air mata mengalir membasahi tangan yang menjadi tumpuannya. Sedangkan tangan kanannya yang belum sembuh ia biarkan Kio genggam. Sakit, sangat sakit, namun hatinya jauh lebih sakit melihat kondisi bocah kesayangannya saat ini. Bahu tegap Gaza yang selalu kokoh dan kuat, sekarang bergetar diiringi isakan tangis yang menyakitkan.

Dibalik itu semua, Gaza sengaja merahasiakannya dari siapapun. Ia malah berfikir untuk tak membawa Kio ke rumah sakit karena ia tau bocah itu takut dengan tempat tersebut. Hal itu tentu akan membuat mentalnya lebih tertekan. Bahkan Gaza dengan segala alasan palsu menjawab kekhawatiran orang tuanya ketika mereka baru sampai rumah.

Gaza mengobati tubuh Kio dengan caranya sendiri. Secara fisik, memang tak ada luka serius. Namun tetap saja, Gaza merasa sakit hati ketika bocah manisnya dijamah oleh orang lain. Meninggalkan bekas kemerahan yang seharusnya tak pernah ada.

Gaza merasa sangat bodoh dan ceroboh. Tuhan menitipkan seseorang yang menjadi salah satu alasan bahagianya, namun Gaza tak mampu mencegah orang lain untuk merusaknya. Begitupun saat pertama kali ia ketahuan menyembunyikan Kio oleh keluarganya, ayah dan mama memberi kepercayaan untuk menjaganya. Namun semua itu hancur begitu saja dalam sekejap.

"Maafin gue." Gaza mengusap lembut jari jemari Kio sembari meringis merasakan tangannya yang nyeri ketika digerakkan.

Sesaat kemudian, Kio terbangun secara tiba-tiba. Bocah mungil itu terduduk dengan wajah sembab yang terlihat ketakutan. Bahkan Gaza sampai mundur karena terkejut dengan pergerakan Kio yang tiba-tiba. Kemudian ia maju lagi dengan perlahan mendekati Kio.

Bocah itu menoleh dan menjerit ketakutan ketika Gaza mendekatinya. "Nda mau Gaza! Nda mau!" Ia menggeleng dengan histeris. Tubuh mungilnya mundur dengan kaki yang berusaha menendang-nendang. Sedangkan tangan mungilnya menggenggam baju tebal yang ia kenakan. "Gaza jahat! Kio nda suka."

Gaza hanya mematung di tempatnya. Biasanya ia akan terus maju ketika Kio ketakutan saat bercanda dengannya, namun sekarang ia tak bisa lagi. Cowok itu merentangkan tangannya. Berharap, sangat berharap Kio mau menyerbu ke dalam pelukannya. "Pengen peluk Kio."

ADORABLE KITTENWhere stories live. Discover now