10. ฅ^•ﻌ•^ฅ teman teman Gaza

7.4K 978 157
                                    

•﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀•

Hari libur akhir pekan pun tiba. Waktunya anak sekolah akan memanfaatkannya dengan bangun siang. Seperti Gaza saat ini. Cowok bertubuh jangkung itu masih terlelap di bawah selimut tebal dengan piyamanya yang sudah kusut.

Namun berbeda dengan Kio. Bocah laki-laki itu sudah bangun sejak ayam jantan tetangga berkokok. Sosok kecil itu duduk membelakangi Gaza dengan bermain bersama bonekanya. Jangan lupakan puluhan squishy yang tersebar di atas kasur itu.

Sesaat kemudian, tidur Gaza terganggu ketika bayangan seakan menutupi cahaya ke matanya. Ketika ia membuka mata, terlihat wajah imut Kio tepat berada di depan wajahnya.

Mengetahui seseorang yang ditatap sudah terbangun, Kio langsung menjauhkan wajahnya. Cowok mungil itu tampak salah tingkah dengan tatapan Gaza.

Gaza tersenyum gemas melihat tingkah Kio yang sok-sokan malu. "Kio bangun jam berapa?" Gaza mengusap punggung kecil Kio yang tertutup piyama biru bergambar bulan sabit.

"Jam lima." jawab Kio masih dengan bonekanya.

"Hadep sini dong.." Gaza menarik lengan Kio agar bocah itu duduk menghadapnya.

Kio menggeleng. "Pasti abis ini Kio ditinggal Gaza sekolah lagi."

"Engga dong. Kan gue libur hari Sabtu."

Seketika Kio langsung menoleh. Ia cukup antusias dengan ucapan Gaza. "Beneran?" Gaza mengangguk. "Yeay Kio bisa main sama Gaza!"

Gaza terkekeh. Ia pun mengulurkan tangan agar Kio masuk ke dalam pelukannya. Sambil membawa kedua bonekanya, Kio pun masuk ke dalam pelukan Gaza. "Kio suka banget ya sama bonekanya?" tanya Gaza ketika melihat Kio terus memeluk bonekanya.

"Iyaa." Kio mengangguk sambil menatap Gaza. "Ini namanya Cila, pacarnya Kio." Cowok mungil itu mengenalkan salah satu boneka kucingnya yang berwarna belang tiga.

Gaza membulatkan matanya. "Huh, pacarnya Kio?" Gaza tak habis pikir, bocah kecilnya itu ternyata bisa menghalu tentang seorang kekasih.

Kio mengangguk sambil terkikik geli. "Iyaa, Kio punya pacar biar kaya Gaza."

Gaza langsung terdiam. Lagi-lagi ia diingatkan oleh sosok Belle sekaligus bayang-bayang adiknya yang jalan bersama gadis itu. Sekilas ia terpikirkan bagaimana nasib hubungannya dengan Belle, juga hubungan saudaranya dengan Haza.

Ekspresi Kio berubah jadi bingung. Wajah polos yang menggemaskan itu menatap Gaza yang masih terdiam. "Gaza kok diam?"

Gaza pun tersadar setelah menggelengkan kepalanya. "Gapapa. Terus yang satunya itu siapanya Kio?" Gaza memegang satu boneka kucing Kio lagi yang berwarna putih.

"Kalo ini namanya Zia, pacarnya Kio juga xixixi.." ujar Kio dengan wajah tanpa dosa.

"Buset mana bisa gitu?" Gaza terkejut. "Kio ini kucing, bukan buaya." Jangan sampai Kio ikutan menikung Gaza dengan berkencan dengan Belle juga.

"Emang buaya punya pacar juga?" tanya Kio dengan polos.

Gaza terlihat memikirkan jawabannya yang tepat. Kemudian menggeleng untuk menghapus pikirannya. "Lupakan, mending kita mandi sebelum mama marah." Gaza mulai duduk. "Mau minum dulu?" tawar Gaza. Kemudian pergi keluar kamar untuk mengambil segelas air putih. Ia pun kembali setelah mengambil minum dari dispenser ruang tengah.

Setelah menghabiskan segelas air berdua, Gaza segera menggendong Kio ke kamar mandi. Ia pun menurunkan Kio di lantai kamar mandi yang masih kering itu. Kio hampir saja ingin membuka keran shower, namun Gaza lebih dulu menahannya. "Lepas dulu bajunya.." Gaza langsung melepas pakaian Kio tanpa menyisakan satu pun.

ADORABLE KITTENWhere stories live. Discover now