17. ฅ^•ﻌ•^ฅ pesta

6.3K 876 95
                                    

ada yang kangen kio tida? ༎ຶ‿༎ຶ

•﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀﹀•

Bocah laki-laki dengan tinggi tak seberapa itu berdiri di depan pintu. Ia mengintip Haza yang sedang rebahan di kasurnya. Meskipun Kio itu anak yang nakal, namun ia masih sungkan untuk masuk ke kamar orang selain kamar Gaza.

Haza yang merasa diperhatikan itu tersadar. Ia pun menoleh dan mendapati Kio yang hanya kelihatan telinga runcingnya saja. "Kalo mau masuk, masuk aja cil!"

Kio yang sudah mendapat izin itu pun mendorong pintu di depannya. Kaki kecil itu melangkah untuk mendekati Haza. "Abang.." panggilnya. Cowok mungil itu berdiri sambil menggerakkan ekornya. "Gaza dimana?"

Haza menggulingkan tubuhnya ke tepi ranjang. "Nyariin Gaza ya?" Ia meraih tangan Kio dan menariknya ke ranjang. "Sama Haza dulu aja." Cowok yang mirip dengan Gaza itu memeluk Kio yang berbaring di sampingnya. Langit mendung, udara pun juga dingin, ia ingin seseorang yang bisa dipeluk.

Kio menggeliat dan berusaha agar pelukan Haza terlepas. Saat ini Kio benar-benar ingin Gaza. Cowok itu tak pernah pulang terlalu sore, apalagi sebentar lagi akan turun hujan. "Eugh mau Gaza..."

"Bang Gaza lagi pacaran di rumah ceweknya."

Kio membulatkan matanya. Dengan sekuat tenaga, meski kesulitan cowok mungil itu akhirnya terlepas dari pelukan Haza. Ia langsung berlari keluar kamar.

Haza yang tadinya hanya berniat untuk bercanda malah jadi panik sendiri. "Kio! Abang becanda doang." Ia berlari menyusul langkah Kio pergi. Takut-takut jika bocah itu nekat untuk menyusul Gaza. "Kio!" Ia menarik lengan Kio ketika bocah itu akan melangkah keluar.

"Aaaa Kio mau cari Gaza.."

"Kamu tau kan lagi hujan deres?" Haza menunjuk ke luar yang dimana sedang terjadi hujan deras bercampur angin. Karena lelah tarik-menarik dengan Kio, Haza pun menggendong tubuh kecil itu. "Bang Gaza masih di sekolah, cil. Dia ada ekskul." jelasnya.

"Huwee nanti Gaza pulangnya gimana?"

"Ya tunggu aja. Bentar lagi pulang kok."

Tepat setelah itu, samar-samar Kio melihat sosok Gaza dengan motornya di antara hujan angin itu. Terlihat cowok tinggi yang basah kuyup itu tersenyum lebar pada Kio. Setelah memarkirkan motornya, ia berlari menghampiri bocah yang digendong oleh adiknya.

"Maaf yaa, Kio?" Gaza menggesekkan hidungnya yang dingin ke hidung kecil Kio. "Gue tadi ada ekskul tinju." jelasnya. Ia pun mengulurkan tangannya pada sosok kecil di depannya.

"Baju lu basah." ujar Haza.

"Gapapa ah, sekalian mandi." Gaza masih mengulurkan tangannya. "Sini Kio!" Ia pun berhasil mengambil alih bocah itu. Lalu membawanya ke kamar.

Haza terkejut di tempatnya. Ia pun berlari ke kamar orang tuanya untuk mengadu. "Mama! Bang Gaza sama Kio mandi bareng, ma!"

Meskipun Gaza dan Kio itu sering mandi bersama, tapi cowok yang lebih tua itu tak pernah membuka pakaian bawahnya. Jadi ia akan menyelesaikan urusan mandi Kio, lalu menyuruhnya untuk keluar lebih dulu.

Saat ini Kio menunggu Gaza dengan rebahan sembari menyedot susu. Ia memakai piyama warna coklat bergambar beruang yang mama Gaza belikan waktu itu. Sekarang ia tak hanya memiliki satu piyama saja. Pakaiannya pun juga beragam model dan warnanya.

Tak lama dari itu, Gaza pun keluar dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Cowok itu membuka lemari dan mengambil setelan pakaiannya. "Gaza mau kemana?" Kio menatap Gaza yang tengah memakai pakaian rapi.

ADORABLE KITTENWhere stories live. Discover now