CHAPTER 37 : PESTA TAK TERDUGA

36 4 0
                                    

Gemerlap lampu menghiasi setiap sudut Ballroom hotel Antariksa, dengan hiasan bunga-bunga yang menjalari setiap sisi ruangan. Karpet merah yang terbentang dari ujung pintu, hingga ke depan pelantar yang sudah di hias begitu indah dengan nuansa serba biru muda, sangat memanjakan mata.

Malam ini, sebuah pesta pertunangan Hakim Gerald dan calon istri tercinta sudah terselenggara. Mengundang banyak tamu dari berbagai kalangan, mulai dari petinggi negara hingga konglomerat kaya-raya. Termasuklah rekan kerja nya yang tak akan pernah lupa, yaitu Hakim Yohan.

Sang ketua juga hadir dalam acara itu bersama istri tercinta, Naraya Arunika. Tapi tanpa kehadiran putri kecil mereka, sebab mereka khawatir Naya akan tidak nyaman jika di bawa ke acara seperti ini. Jadi mereka memutuskan menitipkan Naya yang sedang tertidur, pada Nanny Hannah saja.

Yohan, Nara, Hakim Rossi berserta pasangan. Hakim Gerald dan calon istrinya, kini berdiri di tengah ruangan, saling berbincang dan tertawa setelah melemparkan candaan.

"Untuk kemenangan sidang tadi siang," seru Sang calon pengantin seraya mengangkat segelas minuman berwarna gelap milik nya di tangan kanan.

Yohan tertawa melihat keceriaan rekannya. "Haruskah kita bersulang?"

"Tentu saja, itu patut di rayakan." Hakim Rossi mengangkat gelas di tangan nya, sembari mengkode pasangan nya.

Nara tersenyum bangga menatap suaminya, saat pria itu merangkul pinggangnya mesra. Wanita itu pun turut mengangkat gelas di tangan nya, lalu bersulang bersama.

"CHEERS"

"CHEERS"

"Anda memang luar biasa, Ketua Yohan. Saya sering mendengar kehebatan anda dari media dan juga dari calon istri saya," ucap Erlangga. Calon suaminya Hakim Rossi.

"Terimakasih, Tuan Erlangga. Anda juga luar biasa, pengusaha muda yang menguasai industri transportasi. Sama hebatnya bukan?" balas Yohan begitu sopan.

"Ahahaha, anda bisa saja." Pria dengan balutan Tuxedo Navy blue itu tertawa sembari merangkul pundak Yohan.

Memang sudah begitu tabiat nya, seorang konglomerat kaya dan berjaya. Selalu suka di sanjung dan di puja, maka dari itu Yohan membalasnya dengan hal yang sama.

Saat sedang berbincang-bincang ria, Hakim Gerald merasakan sesuatu yang mengganjal. Seperti ada yang menganggu pemandangan nya saja, membuat pria itu berkali-kali menoleh ke sudut ruangan.

Gerald merasa seperti ada yang mengawasi mereka, hingga sepasang matanya menemukan sosok dua orang lelaki dewasa dengan pakaian serba hitam berdiri di tengah-tengah kerumunan tanpa melakukan apa-apa.

Sang calon istri pun menyadari kegelisahan kekasihnya, lantas menyentuh lengan Gerald perlahan. "Ada apa, sayang?" tanya gadis itu, mencuri perhatian Gerald.

Sang Hakim muda menoleh pada gadis nya, lalu kembali mengarahkan pandangan pada dua orang misterius tadi. "Kamu kenal mereka?"

Bella mengikuti arah pandang calon suaminya, hingga kedua netra gadis itu menangkap sosok yang Gerald maksud. "Tidak, memangnya kenapa?"

"Aku tidak merasa pernah mengundang mereka," tutur Gerald masih memaku pandang pada kedua pria tadi. "Kamu juga tidak, kan? lalu siapa yang mengundang mereka?"

"Mungkin Mama papa kita," jawab Bella berusaha ber-positif thinking.

Gerald juga berusaha melakukan hal yang sama, tapi tidak bisa. Sebab dia merasa begitu janggal, kalaupun memang iya mereka di undang oleh kedua orang mereka. Kenapa gelagat nya begitu mencurigakan? Kenapa-

"Sayang, ayo. Sudah waktunya dansa," ucap Bella menyadarkan Gerald dari lamunannya.

"Ah, iya." Pria itu tersadar lalu mengikuti istri nya ke tengah-tengah lantai dansa, bergabung dengan tamu yang lainnya.

ETERNAL LOVE {HISTORY OF EPHEMERAL PRINCESS} ✓Where stories live. Discover now