CHAPTER 21 : GET WILD

31 5 0
                                    


⚠️ 18+⚠️

YANG MERASA BELUM CUKUP UMUR, HARAP MUNDUR! BIARKAN KAKAK KAKAK KALIAN YANG JOMBLO MAJU, AYO SILAHKAN.

****

Kompol Agash memasuki ruang kerja Naraya tanpa mengetuk pintu, tanpa mengucap salam dia langsung masuk. Terlihat Sang gadis sedang berdiri membelakangi pintu, melihat pemandangan di luar dari dinding kaca yang melapisi ruangan nya.

Nara tak bergerak, hingga Agash mengeluarkan suara beratnya untuk menarik atensi gadis itu.

"Nara."

Sang pemilik nama menoleh sambil menarik satu sudut bibirnya, dan menatap Agash dengan tatapan datar.

"Hai," sapa gadis itu tanpa minat.

Lalu kembali fokus pada pemandangan kota di sore hari itu, sembari menikmati segelas wine.

Agash melihat itu hanya menghela nafas panjang, lalu maju beberapa langkah ke depan meja Nara. "Apa maksud kamu, Nara? Kamu mau membuat saya gila dengan ulah kamu tadi?"

Nara hanya tertawa kecil, menanggapi nya. "Why? bukannya kamu memang sudah tergila-gila dengan saya? Tanpa saya lakukan itu pun, kamu sudah gila kan?"

"Kamu mau buat saya semakin menggila menginginkan kamu? Iya, Itu mau kamu?" cecar Agash dengan tatapan tajam menatap punggung sempit Sang gadis yang masih terlihat tenang.

Setelah melakukan aksi yang cukup membuat Agash emosi, karena gadis itu melibatkan pria lain dalam penampilan nya malam ini. Itu cukup membuat Agash kepanasan, dan terbakar api cemburu.

Nara berbalik, masih memasang senyuman misterius di wajahnya, kemudian meletakkan gelas wine itu ke atas meja.

"Duduk dulu Pak Pol," kata Nara dengan lembut seraya mengambil satu gelas lagi, dan menuangkan wine ke dalamnya.

Agash tak habis pikir, bagaimana bisa Nara setenang ini setelah melukai hati nya? Apa gadis ini tidak memiliki perasaan? Dia bahkan tidak membalas perasaan Agash hingga detik ini, dan sekarang dia seenaknya tampil dengan konsep cukup vulgar bersama lawan jenis.

Nara melemparkan tatapan nya pada Agash, membuat pria yang tengah menahan emosi mati-matian itu sontak tercekat. Kata-kata yang sudah dia susun seolah tertahan di ujung kerongkongan, detak jantung nya berpacu lebih cepat dan nafasnya kian melemah.

Seolah tatapan Nara memiliki sihir yang mampu membuat Agash tak berkutik dan meluluh seketika, pria itu pun mendudukkan dirinya di kursi. Nara meletakkan segelas wine di hadapan Agash, seraya mendudukkan diri di atas meja kerjanya berhadapan dengan si pria. "Minum?"

Tapi Agash menggeleng seraya melipat kedua tangannya di atas dada, seperti anak kecil yang merajuk. Nara tersenyum geli melihat tingkah perwira polisi itu.

Gadis dengan balutan gaun panjang tanpa lengan, namun mengekspos pundak dan bagian dada nya yang putih bersih. Serta rambut hitam bergelombang yang di gerai indah dan polesan make up yang netral membuat pesonanya semakin bertambah. Mungkin itu yang membuat Agash khawatir, ketakutan dan cemburu, takut gadis yang dia cinta di ambil orang.

Meskipun mereka belum memiliki hubungan apa-apa, hanya saja Perwira itu sudah mengklaim Nara sebagai milik nya, saking jatuh cinta nya Agash pada Nara.

Nara hanya bisa menghela nafas seraya menggelengkan kepalanya, "What's wrong with you?"

Agash mendapatkan pertanyaan seperti itu langsung menatap tidak suka, "Masih nanya?"

Gadis ini tidak peka, atau pura-pura bodoh? Apa dia tidak tau Agash sedang cemburu?

ETERNAL LOVE {HISTORY OF EPHEMERAL PRINCESS} ✓Where stories live. Discover now