CHAPTER 13 : JOGING DAN WEDDING

37 5 0
                                    

"BAAAAA!"

"HUAAAAA!!!" Nara hampir saja terjungkal kebelakang, Jika orang di hadapannya tidak menarik tangan nya.

Bagaimana tidak? begitu membuka pintu, ada kepala yang menongol dari sebelah kiri, dengan senyuman lebar yang creepy.

"Pak Pol ih! Ngagetin Nara aja Astaga... Untung Nara ga jantungan!" omel gadis itu sambil mengusap usap dadanya pelan.

"Hehehehe, Maaf. Abis nya kamu lama, Saya tungguin ga keluar keluar. Jadi kepo," alibi pria itu, seraya tersenyum tanpa dosa.

Nara hanya mencebik seraya menatap kesal pada perwira itu itu, lalu menarik tangannya turun. Sekarang mereka sudah siap dengan stelan olahraga, untuk melakukan aktivitas fisik rutin setiap akhir pekan. Yaitu Joging.

Nara menarik tangan Agash dan melangkah dengan tergesa-gesa. Membuat Agash heran, padahal tadi gadis itu yang lama. sekarang dia pula yang buru buru keluar.

"Eh... pelan pelan, Nara. Nanti kepeleset," tegur Agash, tapi di abaikan oleh Nara. Gadis itu tetap melangkah dengan cepat menuruni tangga, membuat Agash turut keteteran.

Sesampainya di bawah, Nara dan Agash terkejut. Melihat kehadiran tamu tak di undang di teras rumah Nara, tapi tamu itu malah tersenyum cerah pada Nara.

"Hai Nara," sapa pria itu seraya berjalan menghampiri Naraya Arunika.

Nara pun membalas senyuman pria tersebut dengan sama hangatnya. "Hai, Yohan."

Agash menatap tidak senang pada Yohan, sementara Hakim agung itu enggan bersitatap dengan sang perwira. Dia memilih mengabaikan Agash, membuat pria itu seolah tak berwujud.

Sampai akhirnya Agash sendiri angkat bicara. "Ngapain Lo disini? tamu gak di undang!" ucap Sang perwira dengan kejam.

Tapi Yohan menanggapi nya dengan santai dan senyuman, yang malah terlihat menyebalkan bagi Agash. "Mau ikut Joging sama kalian, bolehkan?" tanya Yohan seraya mengalihkan pandangan pada Nara.

Gadis itu tersenyum senang, lalu melompat girang seperti anak kecil yang mau di ajak ke taman bermain.

"Gak bol-"

"Boleh, Yohan."

Yohan tersenyum penuh kemenangan mendengar jawaban Nara, dia menatap Agash dengan tatapan mengejek. Sebab sang perwira tak mampu berkutik lagi, karena Naraya sudah memutuskan.

"Oke, tunggu apalagi?" tanya Yohan menatap kedua insan itu.

"Oke, Let's go!!!" Nara pun menarik kedua pria itu agar segera berjalan keluar, menuju tempat biasa mereka berolahraga.

Mereka bertiga berjalan beriringan, keluar dari teras rumah dan menuju taman komplek, untuk memulai rute joging di sana. Sepanjang jalan, kedekatan tiga insan itu tentu saja tak luput dari perhatian masyarakat yang mereka lewati.

Kedekatan Seorang Perwira Polisi, Seorang Hakim agung dan Seorang seniman terkenal. Membentuk sebuah circle yang sulit di tembus oleh siapapun, membuat setiap mata yang menatap dan mengetahui latar belakang mereka berdecak kagum. Menganggap perkumpulan ketiga orang itu, adalah perkumpulan elite yang hedon dan penuh gemerlap kemewahan dengan pembahasan tingkat tinggi. Seperti membahas kenaikan dolar, membahas harga saham yang turun naik dan bahasan kelas atas lainnya.

Padahal nyatanya, sepanjang jalan mereka hanya membahas hal-hal random. Perbincangan pun hanya di dominasi oleh perdebatan Agash dan Yohan, karena berebut perhatian Nara. Mereka berdua sama-sama mencari topik yang menarik, untuk membuat gadis itu terkesima dan fokus pada salah satu saja di antara keduanya. Tapi akhirnya malah mereka berdua yang berdebat, hingga membuat Nara yang terabaikan.

ETERNAL LOVE {HISTORY OF EPHEMERAL PRINCESS} ✓Where stories live. Discover now