PROLOG : Incredible Thing

92.8K 4.8K 346
                                    

Author's Note :D

Ahahahahaha, akhirnya di-upload juga cerita iniii... Saya gemees banget sama mereka! Hehehe... Buat yang minta extra part Bima-Nania, tenang, mereka akan muncul di cerita ini.  Oh, dan ini prolognya aja yang heboh. Ceritanya biasa aja sih, tapi ya tetap aja ada konten dewasa macam begini. 17++ lah. Jadi yah. Bijaksanalah.

Oh lagi, cerita ini sangat mainstream. Sangat. Jadi kalau yang ngarep cerita yang antimainstream, beda dari yang lain, mendingan jangan baca. Daripada kecewa terus situ marah-marah sama saya... Hahahaha... Sekali lagi, it just a novel. Why so serious? *Jokersmirk*

Akhirnya, saya mengucapkan apa yang biasanya ditulis di kotak-kotak makanan selametan.

Selamat Menikmati! :D


_______________________________________________

 


-Silvia-


Aku membuka vest rajut laki-laki itu dengan susah payah, sambil memaki dalam hati. Astaga! Nyusahin banget sih bajunya! Nggak tau apa, kebelet banget ini! Aku melepas bibirku dari bibir laki-laki itu dengan berat hati, saat vest-nya melewati kepala. Done. Aku melempar vest sial itu ke lantai, dan kembali menciumnya dengan ganas. Astaga! Dia memabukkan! Aku membuka kemejanya, kasar, sampai kancingnya terlepas. Oke, aku jadi kelihatan buas banget! Whatever. Terserah dia mau mikir apa! Aku meraba dadanya yang bidang, menyusurkan jemari lentikku di kulitnya yang telanjang. Laki-laki itu mengerang. Terdengar sangat seksi, membuatku semakin ingin menggigitnya. Laki-laki itu menciumi leherku, meraba dadaku dengan kasar. Membuka kemejaku dengan sama kasarnya.

"Oh my, you're beautiful..." suaranya terdengar parau, dilumuri gairah. Ya iyalah aku cantik, hellooooow! Aku model Vogue gitu lhoh!

"Just shut up and fuck me," ujarku serak.

Laki-laki itu (siapa tadi namanya? Saka?) mendorongku ke wastafel, dan aku mendudukkan diri di sana. Ini emang bukan tempat paling ideal, tapi ya mau gimana lagi? In the name of kebelet. Masa iya, kita make out di kursi! Bisa digerebek sama pramugari!

Laki-laki itu membuka risleting celana jeans-ku, dan menyelipkan jarinya. Menyentuhku. Aku menjerit. Membuatnya membungkamku dengan ciuman kasar. Aku menyambut lidahnya yang menerobos masuk, sambil tanganku membuka celana jeans-nya yang terasa sangat sempit. Tanganku menyelinap masuk. Oh. WOW. W-O-W. This 'thing' is incredible!Congrats, Silvia! Jackpot!


-Saka-


Astaga! Astaga! What did I've done! Having sex with a strangers in a lavatory, di atas burung besi yang melintasi benua Eropa! It's incredible thing! Bahkan dalam mimpiku yang terliar pun, aku tidak pernah membayangkan yang seperti ini! Pengalaman intimku cuma sebatas ciuman! Aku masih perjaka gitu lhoh! Mmmm, at least yang depan masih perjaka. Kalau yang belakang... Hm. Kesuciannya sudah terenggut bertahun-tahun yang lalu. Aku meringis, mengusir bayangan buruk yang melintas.

Fokus, Saka! Fokus! Di depanmu ada perempuan cantik yang sangat seksi, yang sedang mendesah-desah liar karena sentuhanmu. Aku meringis. Kok bisa sih, aku end up sama cewek ini? Namanya Laksmi, by the way. Namanya pun terdengar seksi. Aaaargh! For God's sake, I'm  gay! Biasanya, aku jijik sama cewek! Tapi entah kenapa, sama Laksmi... Yaaah, agak-agak geli siiiih, merinding gimana gitu... Tapiii... Kok aku (sedikit) napsu ya, sama dia? Sedikit??? Apa kabar tiang bendera di bawah sana! Apa karena pengaruh senyumnya yang luar biasa cantik itu? Atau karena sikapnya yang teng-teng-so, tengil-tengil-sombong, membuatku penasaran setengah mati? Entahlah. Yang jelas, dia membuatku lupa pada Ferdinand, pacar terakhirku yang memutuskan aku karena aku nggak mau diajak ML. Yeah right. Aku kan takut kena AIDS! Aku nggak tahu kan, dia udah nancepin flash disc-nya di mana aja!

Wait, wait. Ngomong-ngomong soal flash disc... Aku melirik ke bawah. Celanaku sudah turun ke lutut. Membebaskan adik kecilku yang sudah siap tempur.

Ya ampun! Kondom!

***   




SAKA - SILVIA : SELALU BERSAMAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang