32. CTJ

13.2K 1.6K 211
                                    

Dua bulan telah berlalu wanita dengan mata cantik nya tersenyum di balik niqab, yang berjalan ke arah mempelai wanita. "aaa intan udah nikah nih!" dia Alesha Zeya Al-ghifari, ia memutuskan berniqab dari bulan lalu. Untuk menjaga kecantikan nya dari laki-laki yang bukan mahram dan hanya untuk suaminya seorang.

"Zeya!! Makin cantik banget sihh aura nya," balas Intan seraya cepaka cepiki.

"Aku sih udah yakin ya dari dulu kalo Intan bakal sama bang Haqi."

"Woo yoi dong zey, harus sama abang." Jawab Haqi.

"Selamat ya abang kuh yang ketiga"

"Suruh abang mu yang itu tuh cepet cepet sat set sat set deh lama bener jomblo nya," ujar Haqi menunjuk Razzan.

"Hai Zey, " Sapa Hibban setelah Alesha turun dari atas pelaminan.

"Iya kak," Alesha menuduk seraya memberi sedikit senyuman sapa pada laki laki di depan nya.

Hibban, seminggu ini sering kali datang ke rumah nya. Alasan nya untuk bersilaturahmi atau bermain denganRazza jadi Alesha sering kali bertemu laki laki ini di rumah nya.

"besok mau gue bawain kue lapis lagi?"

Alesha berpikir sejenak berarti besok ia akan ke rumah? Lagi?  "Gak usah kak ngerepotin."

"Gak ada yang di repotin, oke besok gue kerumah lagi."

Kenapa dia balik ke Indonesia si? Bukan nya dia kuliah di luar negeri? hanya bertahan beberapa bulan saja geas gak kuat iman dan mental.

Alzam dan Qia pun tak enak jika mengusir Hibban yang niat nya ingin menjalin silaturahmi, dengan sangat berat hati mereka selalu menerima tamu itu walau tak di undang.

Hibban, dia sudah mengetahui semua tentang Alesha dan Faqih. Jadi bukan kah ia memiliki kesempatan sekarang??

***

Rumah Qia dan Alzam ramai, anak mereka semua berkumpul termaksud Fawaz dan istri nya. Sebulan lagi, acara besar di langsung di rumah Alzam.

"Huek! " Alesha berlari ke toilet, padahal diri nya sedang berkumpul bersama keluarga tercinta nya mengapa tubuh nya berasa tak lemas.

"Huek! .. " Qia dan Aisyah, istri Fawaz. Bukan saingannya Alesha. Mereka menghampiri Alesha yang sudah pucat.

"Ya Allah Zeya kenapa? Pucet banget kamu nak" Qia memijat leher belakang Alesha agar bisa leluasa muntah.

"Lemes bun badan aku,"

"Periksa kedokter aja buna," saran Aisyah.

"Razzan !!! Cek adik kamu itu, pucet banget muka nya, kamu kan dokter." Teriak Qia dari ambang pintu kamar mandi.

Razzan memerikaa Alesha, namun tak ada apapun yang ia temukan.

"Badan nya lemes, muntah muntah mulu, pucet. " jelas Qia.

"Buna maaf Razzan bukan dokter kandungan, "

Mereka semua yang berada di sana membelakan matanya kaget. Tunggu tunggu "JADI?!"

"Dari ciri ciri nya gitu bun,"

"Coba kamu cek yang bener."

"kan Razzan bukan dokter kandungan bun, gak ngerti aku.. Coba panggil dokter kandungan aja." usul nya

couple till jannahWhere stories live. Discover now