13. CTJ

18.1K 2.2K 235
                                    

"Faqih sini nak." Panggil Ina yang sedang memakan biskuit di ruang tengah.

"Maaf kalau ibu merepotkan kamu, kalau bisa besok gausah cuci darah ibu lagi ya, istri kamu lebih penting nak."

Faqih menggeleng "gak bu, kalian penting bagi Faqih. Faqih akan lebih berusaha cari uang biar ibu sembuh dan Alesha bisa Faqih bahagiain."

"Tapi nak, kamu mau kerja apa lagi kalau jadwal nya saja sudah padat."

"Faqih akan berhenti kuliah."

Ina sedikit terkejut mendengar itu, berhenti kuliah demi ibu nya? Sungguh ia terharu memliki putra seperti Faqih.

"Jangan dong, kan kamu dapet beasiswa masa di sia siain."

"Kesehatan itu lebih penting."

"Secepatnya aku berhenti kuliah, biar bisa cari kerja yang cukup untuk kita bertiga." Mantapnya.

"Terimakasih ya nak, maaf kalo ibu merepotkan kamu."

"Gak sama sekali bu."

..

"Zeya!!!." Panggil Intan menghampiri Alesha dan Faqih.

"Zey! Zey!! Ke Mall yuk! Udah lama kita berdua gak kesana, lagi promo diskon besar besaran Zey." Heboh Intan.

Mereka berdua memang dari dulu sering sekali berpergian berdua, entah ke mall atau kulineran. Tapi semenjak Alesha menikah jadi jarang eh bahkan gak pernah.

Alesha nampak berpikir, uang dari mana dia kalau ikut. Sedangkan uang dari abang nya tak di izinkan Faqih Terima lagi. Dia juga tak mau memberatkan suami nya.

"Maaf ya, tapi-

"Pergilah, jangan pulang larut malam ya." Ucapan Alesha terpotong oleh suara suaminya itu.

"Aa'?."

"Jika dulu kamu dibatasin pulang pukul delapan malam, sekarang sama Saya dibatasin pulang setelah magrib." Ucapnya seraya menyodorkan uang merah tiga lembar.

"Tapi kan aa' lagi butuh uang."

Faqih tersenyum hangat. "Istri saya juga butuh uang, masa buat kesenangan istri saya gak kasih."

"Nah udah boleh tuh sama suami kamu, yuk lah gas." Intan ikut tersenyum melihat komunikasi antara keduanya.

"Intan, kamu duluan ke mobil kamu dulu ya." Lalu Intan pergi dari sana. Menyisakan sepasang suami-istri itu.

"Aa' coba hadap depan deh." Suru Alesha agar Faqih hadap ke depan bukan ke dirinya. Ya Faqih menurut saja.

Dengan perasaan senang campur deg deg kan Alesha jinjit untuk mencapai pipi sang suami.

Cup.

"Makasih... a'. " Ucap nya langsung lari kencang menyusul sahabatnya.

Faqih tersenyum manis, untung saja gak ada ciwi ciwi yang melihat kalau ada bisa jadi pelakor!.

"gemes, pengen Saya makan."

🍄🍄

"Zey! Beli hoodie couple yuk!." Intan menunjuk hoodie putih yang terpampang di sana.

Alesha melihat harga nya 425.000 , tidak mungkin ia beli. Ia harus berlajar hemat. Dirinya bukan tinggal bersama orang tua dan abang nya lagi sekarang ia tinggal bersama suaminya. Pasti Faqih keberatan jika Alesha tidak dapat mengatur keuangan.

"Aku yang bayarin." Final Intan.

Alesha berusaha menolak "gak ntan, aku beli yang lebih murah aja."

couple till jannahOnde as histórias ganham vida. Descobre agora