9.CTJ

16.9K 2.1K 107
                                    

Author nya lgi sedikit bersemangat!!












"Gimana terus ini abi? Masa Zeya longkapin kita si, aku gak Terima ya." Kesal Fawaz karena adiknya ingin menikah lebih dulu.

"Kamu tuh, kita lagi bingung nikahin mereka atau tidak, keputusan ada di mereka."  Alzam menatap putrinya yang masih dalam pelukan istrinya itu.

"Abi.. Maafin Zeya, gara gara punya putri kayak Zeya nama baik abi sebagai dokter jadi jelek."

"Enggak sayang..abi gak mempermasalahkan itu sama sekali."

"Bener tuh, yang dipermasalahin sekarang tuh panitia kemarin. Cuma ngasih dua pilihan doang pula apa apan dia."

"Orang gak sengaja juga malah suruh kawin kawin aja! Coba di hutan ada CCTV." Cerocos Fawaz dari tadi.

"Insya Allah gapapa kalau sama Faqih." Ucap Razzan yang membuat semua nya menatap nya bingung, yang di tatap langsung merapatkan mulutnya kembali.

"Assalamu'alaikum cucu kuu.. Sayang ada masalah apa?." Naura datang dengan keadaan sedikit panik.

Mereka sedang berada di ruang tengah rumah Alzam, pagi tadi acara Camping di percepat karena kejadian semalam. Alhasil mereka sudah sampai rumah masing masing.

Alzam menceritakan semua nya pada Naura. Naura tak bergeming , secepat ini cucu perempuan nya menikah? Sudah besar kah cucunya? Atau dia yang terlalu tua?.

"Iya benar semua keputusan ada di kalian berdua, kalau tidak menikah?" Tanya Naura.

"Gak bakal bisa kuliah dimana pun."jawab Razzan tak enak hati dengan adik nya itu.

" Assalamu'alaikum.. " Seorang laki laki datang bersama wanita paruh baya yang wajahnya sedikit pucat.

"Waalaikumsalam." Jawab semua.

"Masuk Qih."

"Ini orangnya?." Bisik Alzam pada Razzan.

"Iya bi."

"Silakan duduk bu." Seru Qia pada ibu Faqih.

Ina, Ibu Faqih menanggapinya dengan senyuman "Terimakasih.."

"Ya Allah nak Faqih?."

"Bu.. " Sapa Faqih kepada Naura.

"Nah ini dia nih yang waktu itu nolongin nenek waktu di jambret." Heboh Naura.

"Jadi kamu yang mau di nikahin sama cucu saya? Kalo saya si yes!." Mendengar itu Razzan tersenyum, ada teman yang mendukung ternyata.

Faqih tersenyum manis, kedatangan nya bukan kerena dijodohkan. Ia sedikit merapihkan kemeja hitam nya dan menegakkan badan nya.

"Kedatangan saya kesini untuk melamar putri Bapak dan ibu Alesya Zeya Al Ghifari." Singkat padat dan jelas Faqih.

Semua orang di sana terdiam, bentar bentar! Kok jadi Faqih yang melamar sii..

"Tunggu , kalo terpaksa sama adek gue jangan deh kalo cuma takut sama panitia kampus doang." Saran Fawaz.

Faqih menggelengkan " InsyaAllah tidak, ini tulus dari hati saya."

"Bukan atas dasar paksaan?." Tanya Razzan.

Lagi lagi Faqih menggeleng "bukan, maaf.. saya mencintai Alesha sejak lama, dia gadis yang terjaga hingga hati saya jatuh kepada nya, nyaman itu yang Saya rasakan saat di dekatnya. Saya tau saya bukan orang kaya yang memiliki banyak harta tapi InsyaAllah saya akan berusaha memenuhi kebutuhan untuk Alesha nanti."

"Saya tidak Terima jika saya dan Alesha menikah karena kejadian kemarin, maka dari itu sekarang saya melamar Alesha. Saya rasa melamarnya cukup istimewa dari pada harus di jodohkan panitia kampus karena fitnah kemarin."

couple till jannahWhere stories live. Discover now