03.🦋

26.7K 1.8K 35
                                    

Hari ini Deluna berencana akan mengantarkan Lucas pergi ke sekolah ditemani oleh Prince. Kini keluarga kecil itu sudah bersiap-siap untuk pergi keluar. Lucas dengan seragam sekolahnya, Prince dengan seragam kantornya, dan Deluna dengan pakaian rapihnya. Ia juga akan menunggu Lucas di sekolahnya, karena itu dia sudah sibuk menyiapkan bekal untuk dirinya, Lucas, dan Prince.

Laki-laki yang menjadi suami Deluna itu merengek ingin juga dibuatkan bekal seperti Lucas. Dengan senang hati Deluna mengiyakannya. Ia juga merasa senang dengan kegiatannya ini, awal mula memperbaiki masa lalu. Tapi, Deluna merasa takut dengan 1 tahun nanti yang akan datang. Entah kenapa, tapi Deluna merasakan takut yang amat sangat. Mungkin nanti, kehadiran Agus tidak terelakkan lagi, laki-laki itu tetap akan datang ke kehidupannya.

"Bibi Jang, Luna pergi dulu, tolong jaga rumah," kata Deluna pada wanita paruh baya yang sudah lama bekerja dengan dirinya dan suaminya itu.

"Iya Nyonya, Nyonya tenang saja, bibi akan menjaga rumah Nyonya tetap aman," jawab bibi Jang dengan semangat.

Setelah itu Deluna berpamitan pada bibi Jang dan menghampiri Lucas dan Prince yang sudah menunggunya di ruang keluarga. Dapat Deluna lihat mereka berdua tengah serius menatap televisi yang menayangkan kartun Upin dan Ipin.

"Ayo kita berangkat," suara Deluna mampu mengagetkan kedua laki-laki berbeda usia itu.

Lucas menatap Deluna dengan mata yang membulat lucu, "Ibu! Lucas terkejut," kata Lucas sembari berjalan menuju Deluna dan memeluk kaki Deluna.

Deluna yang mendengar itu terkekeh geli, "haha. Maafkan Ibu, ayo kita berangkat sekarang. Takutnya nanti Lucas terlambat, dan Ayahmu juga terlambat bekerja," jawab Deluna sembari memberikan paper bag berisi bekal ke Prince.

"Ayo! Lucas ingin di gendong!" pekik Lucas dengan merentangkan kedua tangannya pada Deluna.

Dengan senang hati Deluna membawa Lucas ke dalam gendongannya, ia juga memberikan tas Lucas ke Prince dan diterima oleh Prince.

Mereka bertiga berjalan menuju mobil Prince yang sebelumnya sudah dipanaskan terlebih dahulu oleh Prince tadi. Tidak ada sopir, Prince hanya ingin mengendarai mobilnya seorang diri, mengantarkan anaknya sendiri, dan jikapun istrinya, Deluna ingin pergi ke mana pun dirinya bisa mengantar kecuali ketika dirinya masih di kantor, maka Prince mengizinkan Deluna mengendarai mobil.

"Nanti kalau udah waktunya makan siang, mas langsung makan ya bekalnya?" kata Deluna pada Prince yang duduk di sampingnya.

"Iya Luna," jawab Prince tanpa mengalihkan pandangannya.

Ini pertama kalinya Deluna menunggu Lucas di sekolahnya. Biasanya anak itu tidak mau ditunggu oleh Deluna di sekolah, anak itu takut membuat Ibunya lelah jika menunggu dirinya di sekolah. Makanya Deluna sangat antusias ketika mendengar sang anak ingin diantarkan dan ditunggu olehnya di sekolah. Apalagi ketika dirinya berubah, bahkan ketika Lucas ingin diantar ke sekolah saja dirinya enggan, menatap Lucas saja dirinya enggan.

Tapi, berbeda dengan sekarang! Deluna akan memperbaiki kesalahannya satu persatu, dan sebisa mungkin tidak berpaling dari Prince ke si brengsek Agus. Laki-laki sialan itu berani sekali mempermainkannya. Ah, Deluna juga harus menjaga Prince, takut-takut jika nanti Agus muncul dan langsung menggoda suaminya. Hah, memikirkannya saja sudah membuat Deluna geli.

"Deluna," panggil Prince sembari menatap istrinya itu.

"Luna?" panggil Prince sekali lagi sembari memegang pundak Deluna agar wanita itu kembali ke kesadarannya.

Deluna tersadar dari lamunannya, ia menatap Prince yang tengah menatapnya dengan khawatir lalu beralih ke Lucas yang menatapnya dengan bingung sekaligus ingin menangis. Deluna juga baru sadar dirinya sudah berada di parkiran sekolah Lucas, ia terlalu banyak melamun.

This Our Destiny (Repost)Where stories live. Discover now