02.🦋

30.2K 2.2K 117
                                    

Setelah puas bermain seharian, kini Deluna dan keluarga kecilnya memutuskan untuk pulang ke rumah. Dikarenakan juga Lucas yang sudah mulai mengantuk, dan Prince yang lapar tapi tidak mau memakan makanan luar, Prince lebih memilih memakan makanan yang di masak langsung oleh Deluna. Laki-laki itu tidak pernah berubah.

"Biar aku saja yang menggendong Lucas," suara Prince terdengar lembut di telinga Deluna.

Deluna menoleh dan tersenyum manis, "tidak apa-apa. Aku masih kuat menggendong Lucas," jawab Deluna.

"Menurut lah," kata Prince lalu mengambil alih gendongan Lucas dengan hati-hati agar putranya itu tidak terbangun.

Deluna langsung memeluk erat pinggang suaminya, ia bahagia karena telah kembali ke masa lalu di mana dirinya dan Prince masih baik-baik saja. Dan di mana ia belum memulai semuanya, Deluna janji dirinya akan mengerti dengan keadaan suaminya dan juga anaknya. Akan lebih memperhatikan Prince dan juga Lucas.

"Deluna, aku ingin memakan capcay buatan mu dan juga nasi goreng seafood," suara Prince membuyarkan lamunan Deluna. Ia tersentak kaget sembari menatap Prince yang juga tengah menatap dirinya dengan terkekeh kecil.

"Ah? Maafkan aku, tadi kau bilang apa?" ucap Deluna sembari menormalkan kembali raut wajahnya.

"Aku ingin memakan capcay buatan mu dan juga nasi goreng seafood," ulang Prince sembari mengelus kepala Deluna dengan satu tangannya yang bebas.

Deluna mengangguk-angguk kepala, "siap laksanakan!" ujar Deluna dengan semangat.

Dengan hati-hati Deluna mengambil alih gendongan Lucas ketika mereka sudah sampai di mobil milik Prince. Ia duduk di samping bangku pengemudi dengan Lucas yang berada di gendongannya. Ia mengelus punggung Lucas agar anak itu semakin nyenyak dalam tidurnya. Di sampingnya sudah ada Prince yang mulai mengemudikan mobilnya menuju kediaman mereka.

Beberapa menit dalam perjalanan, kini Deluna, Prince, dan Lucas yang kembali di gendong oleh Prince berjalan menuju rumah mereka. Di rumah yang sebesar ini, mereka hanya hidup bersama dengan dua asisten rumah tangga dan satu satpam. Kedua asisten hanya bekerja sampai sore saja. Hal memasak itu sudah tugas Deluna.

"Bersihkanlah dulu tubuhmu, aku akan membawa Lucas ke kamarnya," ucap Deluna ketika sudah sampai di dalam rumahnya.

Prince mengangguk patuh, "iya. Aku ke atas dulu," setelah mengatakan itu Prince berlalu setelah mencium kening istrinya dan juga putranya.

Tiba di kamar Lucas, Deluna membuka pintu kamar Lucas dengan hati-hati agar tidak menimbulkan suara yang nyaring. Ia berjalan perlahan menuju ranjang besar milik Lucas, dengan perlahan Deluna menaruh tubuh kecil Lucas di kasur. Setelahnya ia menarik selimut sebatas dada Lucas dan mencium keningnya cukup lama.

"Maafkan Ibu, Ibu janji akan menebus kesalahan Ibu padamu dan juga ayahmu," bisik Deluna dengan sangat-sangat lirih.

Bangkit dari duduknya Deluna segera keluar dari kamar Lucas dan menutupnya dengan perlahan. Ia berjalan menuju kamarnya sendiri dan melihat Prince yang baru selesai mandi, Deluna berjalan menuju suaminya itu dan menyuruhnya untuk duduk selagi Deluna mengambilkan baju ganti untuk suaminya itu.

"Duduklah dulu, aku akan mengambilkan baju untukmu," kata Deluna dan dijawab anggukan kepala oleh Prince.

Selagi menunggu Deluna mengambil pakaiannya di walk in closet, pria itu duduk termenung dengan menatap kaca besar yang ada di hadapannya. Ia mengusap kasar wajahnya, ia sungguh tak percaya hal semacam itu menimpa dirinya. Benar-benar diluar logika seorang Prince, tapi sebuah kenyataan kini berada di hadapannya.

"Aku tak percaya ini akan terjadi," lirih Prince sembari kembali menatap pantulan dirinya di cermin besar yang memang menghadap ranjang tidurnya dan juga Deluna.

"Pakailah sebelum dirimu kedinginan," kata Deluna berjalan menghampiri Prince yang tengah melamun.

"Aku ingin kau yang memakaikannya," goda Prince sembari mengedipkan matanya genit ke arah Deluna.

"Sejak kapan kau menjadi seperti ini?" tanya Deluna dengan kening mengerut.

"Tentu saja sejak aku dan kau saling mengenal satu sama lain," jawab Prince dengan santai.

Deluna tak menjawab kembali, ia sibuk membantu Prince untuk memakai pakaiannya dan mengeringkan rambut Prince menggunakan handuk. Selesai dengan kegiatannya itu, Deluna pamit untuk membersihkan dirinya sendiri setelahnya ia akan pergi ke dapur untuk memasak pesanan dari Prince dan memasak makanan kesukaan putranya itu.

"Aku ingin mandi terlebih dahulu, kau tunggu sebentar ya, mas?" kata Deluna pada Price yang kembali duduk di kasur.

Prince mengangguk mengiyakan, "iya. Jangan lama-lama perutku sudah meronta ingin diisi oleh masakan buatan mu," jawab Prince sembari mengelus perutnya.









🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋



"Sempurna," bangga Deluna ketika sudah menyelesaikan masakan terakhirnya itu. Ia berjalan dan menaruh hasil masakannya di atas meja makan yang sudah ada Prince di sana, duduk dengan anteng sembari menunggu Deluna yang tengah memasak.

"Sebentar, aku akan membangunkan Lucas," ucap Deluna ketika melihat tatapan tak sabar dari Prince.

Prince cemberut, tapi tak ayal dia mengangguk juga. "Jangan lama-lama, ingat," peringatan Prince.

"Baiklah." Deluna berjalan menuju kamar Lucas yang  bersebelahan dengan kamarnya dan Prince.

Ia membuka pintu kamar Lucas dengan hati, -hati. Di sana, di atas kasur besarnya, Lucas tengah mengucek-ucek matanya. Deluna berjalan menghampiri Lucas dan mengelus kepalanya dengan lembut.

"Anak Ibu sudah bangun ternyata, ayo cuci wajah terlebih dahulu setelah itu kita makan. Ayahmu sudah menunggu di bawah, dia sudah tak sabar untuk makan," ucap Deluna dengan terkekeh geli memikirkan suaminya itu.

Lucas menatap Deluna dengan raut wajah polosnya, "aku ingin digendong," kata Lucas dengan manjanya merentangkan tangannya ke arah Deluna.

Dengan senang hati Deluna menerimanya, ia membawa tubuh Lucas ke kamar mandi yang ada di kamar bocah itu, setelah membantu Lucas membasuh wajah dan gosok gigi, Deluna dan Lucas yang masih digendong Deluna berjalan ke bawah untuk makan.

"Lama sekali," kesal Prince melihat kedatangan Deluna dan Lucas.

"Maafkan aku, tadi aku membantu Lucas untuk membasuh wajah dan menggosok giginya terlebih dahulu," kata Deluna sembari mendudukkan tubuh Lucas di samping tempat duduk Prince.

"Wah! Ada cumi asam manis kesukaanku!" pekik Lucas dengan binar dimatanya.

"Khusus hari ini Ibu memasakkan makanan kesukaan kalian berdua," ujar Deluna dengan bahagia. Ia bangkit dari duduknya mengambil nasi dan lauk pauk untuk Prince dan juga untuk Lucas, setelahnya untuk dirinya sendiri.

"Selamat makan semua," pekik Prince dan Lucas secara bersamaan.

Deluna tersenyum tipis melihat mereka berdua yang terlihat bahagia.

Lucas menatap Ayah dan Ibunya dengan raut wajah yang sangat-sangat bahagia.

'Aku tak percaya hal ini dapat terjadi padaku, tapi aku bersyukur akan itu. Terimakasih dewa.' batin Lucas.








TBC

Vote komen jangan lupa😚

This Our Destiny (Repost)Where stories live. Discover now