HADIAH

12.4K 821 11
                                    

Part ini lebih panjang dari part sebelumnya, bacanya pelan-pelan ya biar ga capek

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part ini lebih panjang dari part sebelumnya, bacanya pelan-pelan ya biar ga capek.










"Al jadi kerjaan lo selama ini dapet duit dari beginian?" Oza menatap gedung dihadapannya dengan ngeri.

"Udah masuk aja, gue butuh lo. Kalo gue kenapa-napa jangan bawa kerumah sakit. Ke rumah aja, bokap sama nyokap lo gak ada di rumahkan." Alfarel masuk ke dalam diikuti oleh Oza.

Sebenarnya Alfarel ingin mengajak Bara ke sini karna Bara sudah lebih dulu tau mengenai Alfarel jika memutuhkan uang datang ke sini untuk beradu otot. Namun kali ini terpaksa Alfarel mengajak Oza.

"Lion!" sapa Pria besar bertato ini lagi.

"Temen gue," ucap Alfarel menunjuk Oza, pria itu mengulurkan tangan bersalaman dengan Oza.

"Ayo siap-siap, lawannya udah stay di sana." Alfarel mengikuti pria besar itu ke satu ruangan.

"Al, lo mau ngapain anjir? Di tempat kayak gini? Seriusan lo?!" bisik Oza dengan suara gemetar melihat pria besar menyalaminya tadi sudah membuat nyalinya menciut.

"Udah lo diem aja jangan banyak omong," balas Alfarel membuka bajunya bersiap-siap memakai perlengkapan tinju.


Bruk!

Suara pintu terbuka dengan keras.

"Om Abraham?" Oza berdiri dari duduknya melihat Abraham berada di sini, di dalam hati Oza merapalkan doa semoga saja tidak terjadi apa-apa.

Alfarel terkejut melihat Papanya berada di sini, bagaimana bisa tahu padahal Alfarel dengan rapat menyembunyikannya.

"Kamu menerima tawaran itu?" Abraham menaikkan alisnya.

"Jadi Anda yang sengaja menyewa orang?!" ucap Alfarel dengan emosi sial ia kecolongan kali ini.

"Santai Alfarel, Papa ingin membuat kesepakatan dengan kamu dan Papa pastikan ini yang terakhir. Jika kamu menang dalam duel ini, Papa akan memberimu 1 Miliyar dengan semua fasilitas yang Papa tarik akan Papa kembalikan."

"Tapi jika kamu kalah, kamu harus menuruti semua keinginan Papa tanpa membantah."

Alfarel terdiam, kedua tangannya mengepal kuat.

Abraham sebelumnya sudah menyuruh orang untuk berduel melawan Alfarel di ring. Anak laki-lakinya memang sangat kuat sesuai dengan perkiraan Abraham, awalnya hanya ingin mengetes kemampuan anaknya namun ini bisa menjadi senjata bagi Abraham untuk menaklukkan Alfarel.

"Bagaimana Alfarel? Jika kamu mengundurkan diri dari permainan ini sudah pasti kamu akan dicoret dari keanggotaan bukan?"

"Gue terima!"

"Al, lo gila? Lo bisa mati Alfa!" bisik Oza tidak percaya dengan ucapan Alfarel.

Alfarel sudah berada di tepi ring bersiap memulai duel, Abraham melipat kedua tangannya menonton pertandingan ini dari jarak dekat. Abraham menyewa seorang ahli di bidang ini agar bisa mengalahkan Alfarel, ia tidak akan membuang uang untuk hal percuma. Tujuan utama adalah membawa Alfarel agar mau tinggal di rumah.

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now