PILIHAN

29.5K 1.8K 18
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





Nayiya menatap kertas yang sudah ia isi dengan tulisan. Ia memutuskan untuk memasuki ekskul musik, menurutnya suaranya lumayan bagus dan juga lebih mudah mengeluarkan suara dari pada tenaga bagi Nayiya.

"Ijah ijah!" Nayiya memanggil Zahria sedang menulis sesuatu di meja.

"Apa Yi?"

"Temenin ngumpul ini yuk, takut sendirian,"ucap Nayiya memperlihatkan kertas yang dipegang, Yumi dan Reza keluar kelas entah apa yang dua orang itu lakukan. Pamit ingin pergi ke kantin namun sampai sekarang belum muncul juga.

"Ayo, ngumpulnya dimana?"

"Di kelas 12 IPA 2."

Mereka berdua berjalan keluar kelas menuju tangga, kelas 12 berada di lantai 4 jadi mereka harus menaiki tangga terlebih dahulu.

Nayiya dan Zahria berjalan beriringan di lorong kelas 12 sambil mencari kelas yang ia tuju.

"Nah itu kelasnya," tunjuk Zahria.

Nayiya mengintip dari jendela kaca apakah Oza ada di kelas. Ya Nayiya tidak menyangka ternyata ketua ekskul musik itu Oza, untung saja ia bertemu tadi pagi jadi masih mengingat wajah teman Abangnya itu.

"Kok kayak gak ada Kakaknya ya."

"Ya lo liatnya dari sana, masuk beneran terus tanya Kakaknya ada gak," saran Zahria gregetan melihat Nayiya yang hanya mengintip dari jendela.

Saat akan masuk ke dalam kelas, Nayiya terkejut dengan kedatangan Alfarel.

"Kapok nyari di belakang sekolah, sekarang nyari kelas gue ya?" tebak Alfarel asal berdiri di depan pintu, menghalangi Nayiya masuk.

"Apa sih Kak, orang nyari Kak Oza."

"Ngapain lo nyari dia?" tanya Alfarel dengan nada yang tak suka.

"Ini ngasih kertas pendaftaran."

"Tuh anaknya." tunjuk Alfarel kepada Oza yang sedang bermain game.

Nayiya pun masuk mengabaikan tatapan beberapa orang di dalam kelas termasuk murid perempuan menatap Nayiya seperti akan membunuh, sedangkan Alfarel mengikuti Nayiya dari belakang.

"Permisi Kak," ucap Nayiya kepada Oza. Namun sepertinga Oza belum sadar akan itu.

"Kak." ucap Nayiya lagi.

"WOI ANJENG! AH BANGSAT LO MATIKAN!" Teriak Oza membuat Nayiya terkejut.

Sebenarnya bukan karena panggilan Nayiya, tapi karena tendangan Alfarel di kaki Oza membuat anak itu terkejut.

"Eh ada Adek Nayiya, aduh maaf yah Abang kasar tadi," ucap Oza langsung menurunkan suara dan tersenyum manis.

"Ini Kak, mau nyerahin kertas pendaftaran ekskul. Katanya dikumpulin sama Kakak,"ucap Nayiya memberikan kertas dengan tangan yang tremor, tentu ia masih terkejut mendengar teriakan Oza yang menggelegar jangan lupakan ia mempunyai suara yang bagus.

NAYIYALFAREL (END)Where stories live. Discover now